"Vildory, ini salahmu!" marah Ale menarik kerah baju Vildory dan mencengkramnya kuat.
'Salahku?' tanya Vildory dalam hati.
Pasalnya, dia tak melakukan apa-apa tentang hantu bersaudara itu. Apa yang diperbuat Vildory, pun rasanya tak ada yang akan merugikan mereka. Apa yang terjadi sekarang ini, Vildory rasa itu adalah sesuatu yang tidak mereka ketahui akan terjadi.
"Ale, sudahlah! Tenangkan dirimu!" lerai Liam dengan menyeret Ale sedikit menjauh dari Vildory.
Ale tampak menggusar kepalanya, menatap tak terima ke arah Eliani yang masih setia tersenyum. Ingin Ale membunuhnya, tapi keadannya sekarang jelas bahwa Eliani memang akan mati. Sebab, Eliani tadinya meminumkan darahnya kepada Eliana. Dengan begitu, maka Eliana bisa hidup kembali dan melarikan diri. Bukan berarti Eliani mempunyai sihir petarung menghidupkan hantu yang sudah mati. Namun, hal itu memang berlaku pada setiap hantu di mana pun berada. Seperti yang pernah disinggung sebelumnya, bahwa hantu tak bisa saling membunuh, tapi bisa menghidupkan hantu yang telah mati.
Dengan kata lain, hantu bisa menukarkan kehidupan mereka dengan cara menyalurkan darah kepada hantu yang telah mati. Maka, kehidupan yang terdapat pada satu hantu, harus berpindah pada hantu yang dia kehendaki untuk hidup kembali. Setelah darah dari hantu yang hidup mengenai darah hantu yang mati, maka terjadilah hal seperti ini. Dalam sepuluh menit setelah Eliana yang Eliani kehendaki untuk hidup, dia akan melebur seperti hantu yang sudah mati. Selama sepuluh menit itu berlalu, Eliani masih bisa merasakan kehidupan, namun dengan balasan yang sangat menyakiti diri sendiri. Sebab, perlahan jiwanya berpindah pada Eliana, sepuluh menit lamanya.
Mengenai Eliana, alasan dia sekarang tak ada di sini, jelas karena sekarang dia sudah lari. Bukan berarti dia pengecut dan meninggalkan adiknya sendiri, tapi karena insting yang dia rasakan setelah bangkit dari kematian adalah menyelamatkan diri. Hal itu tergantung dari bagaimana hantu itu mati. Jika mati terbunuh, maka insting yang mereka dapatkan adalah menyelamatkan diri. Berbeda jika dia mati karena membahayakan diri sendiri, maka insting yang dia dapatkan setelah bangkit kembali hanyalah menghindari bahaya yang dia ciptakan sendiri.
Hal ini pun tercantum pada buku sejarah akademi, dan untuk Vildory yang tidak tahu, sudah jelas alasannya karena dia tak memahami materi. Salahnya sendiri yang tidak pernah belajar dengan sepenuh hati. Akibatnya sekarang dia harus celingukan seperti orang tak tahu diri. Jelas Vildory yang menjadi sasaran untuk disalahkan di sini. Sebab, Vildory yang meminta Liam untuk tidak membunuh Eliani. Sehingga hantu itu memutuskan untuk bertukar kehidupan dengan Eliana dan kini Eliana berhasil lari. Kalau hantu yang dihidupkan kembali seperti ini, maka menemukannya kembali akan susah sekali. Hantu yang dibangkitkan kembali juga bisa menyembunyikan diri tanpa bisa dideteksi. Bahkan berlaku sampai berhari-hari kalau hantu itu menghendaki. Bisa juga dia langsung menampakkan diri, tergantung dia mau melakukannya atau tidak.
"Sepertinya kita harus kembali ke akademi!" usul Liam sambil menepuk bahu Ale.
"Bagaimana dengan misi kita?" tanya Vildory masih tidak mengerti situasi.
"Tentu saja gagal dan itu karenamu!" ketus Ale menatap Vildory jengkel.
Entahlah, Vildory semakin merasa menjadi orang paling bodoh di sini karena tak mengerti sama sekali. Setidaknya, mereka menjelaskannya dengan singkat agar Vildory tak kebingungan menanggapi. Otaknya yang Vildory yakini begitu bodoh ini, sama sekali tak bisa menangkap kegagalan misi kali ini adalah karena dirinya sendiri. Padahal, Vildory yang mengusulkan rencana agar misi mereka berhasil dan rencananya pun berhasil terjadi. Lantas kesalahan apa yang telah dia perbuat sehingga hal seperti ini berakhir dengan dia yang disalahi?
"Senior, katakan di mana salahku?" tanya Vildory masih belum puas karena jawabannya belum dia dapati.
"Tentu saja karena kau meminta untuk tidak membunuh hantu yang satunya lagi. Jadi, sekarang dia berhasil menyalurkan kehidupannya kepada hantu yang sudah mati. Kalau saja kita membunuhnya lebih cepat, maka hal ini tidak akan terjadi!" jelas Liam dan sedikit yakin bahwa Vildory belum sepenuhnya mengerti, "Tenang saja! Aku tidak menyalahkanmu soal ini, lagi pula dengan rencanamu kita bisa membuat salah satunya mati, meski bukan yang kita kehendaki!" lanjut Liam dengan tersenyum tulus agar Vildory tak menyalahkan diri sendiri.

KAMU SEDANG MEMBACA
Akademi Para Petarung
FantasyTentang sebuah akademi, di mana para petarungnya harus siap mati dalam menjalankan misi, atau mati di tangan rekan sendiri. Star : 21 Maret 2023 Finish : 11 April 2024