"Nggak usah heran, kadang jatuh cinta bikin kita jadi bodoh."
~Jaehyunsnoona~
_________________________________
Fela mengangguk, menghapus air mata dan basah di hidungnya berkali-kali dengan tisu. Tedy yang duduk di sampingnya menenangkannya dengan mengusap pelan pundak Fela. Apakah masih ada rasa iba di hati Vani setelah mendengar seluruh cerita yang kakak dan sahabat suaminya itu utarakan? Jujurkah mereka? Atau hanya sebuah karangan?
Vani memberikan tatapan menilai terhadap kakaknya yang entah mengapa dia merasa kalau semua itu hanya sandiwara. Mungkin saja cerita yang disampaikan Fela benar, tapi apa buktinya? Justru Vani bertanya-tanya, jika Fela sebegitu tak disukai oleh Lukas, lantas mengapa mereka pada akhirnya bisa memiliki anak? Bukankah anak lahir karena ada cinta di antara kedua orang tuanya?
"Kana."
Vani membuka suara ketika yakin kakaknya maupun selingkuhannya itu tak lagi berkata-kata melanjutkan cerita mereka.
"Kenapa dengan Kana?" Fela bertanya karena tak paham dengan maksud Vani.
"Kalian punya Kana." Itu pernyataan yang tak mungkin disangkal sehingga Fela membalas dengan anggukan ringan.
"Mbak nggak ngerti sama arah pembicaraan kamu."
"Maksud aku..." Vani sedikit menjeda karena jika ia boleh jujur, dirinya juga bingung ingin memulai dari mana. "Pasti ada 'kan, perasaan di antara kalian walaupun cuma sedikit? Kalau enggak, bagaimana mungkin bisa lahir anak kecil menggemaskan seperti Kana? Kalian nggak ambil dia dari dalam buah timun seperti cerita Timun Mas 'kan?"
Vani menelan salivanya buru-buru yang rasanya lebih pahit dari biasanya, ia ingin menutup kedua telinganya dengan tangan. Dirinya belum siap, apabila ternyata pernah ada perasaan di antara mantan suami istri itu dan membayangkan suaminya itu pernah memperlakukan Fela sebagaimana Lukas memperlakukannya...
Ya, Vani cemburu.
Namun, pengakuan kakaknya yang bertolak belakang dengan bayangan di kepala Vani sungguh membuatnya terkejut.
"Mas Lukas nggak pernah sentuh aku."
Lagi-lagi, Tedy mengusap lembut pundak Fela memberikan sedikit ketenangan bagi perempuan itu yang bibirnya mulai bergetar.
"Kana lahir, karena fertilisasi in vitro. Bayi tabung."
"Hah?"
Fela tersenyum getir. "Kayaknya mas Lukas jijik sama mbak, sampai nggak mau sentuh mbak."
Lapisan kristal dari ujung mata Fela meluncur halus lagi di atas pipi mulusnya, entah seberapa banyak cadangan air mata perempuan itu karena sudah terlalu banyak air mata ia keluarkan satu hari ini.
"Bayi tabung, Mbak?" Vani mengkonfirmasi sementara yang ditanya hanya mengangguk lemah.
Vani menyugar kasar rambut kelamnya, menahan tangannya di atas kepala karena rasanya begitu pusing mendapat informasi menyakitkan seperti ini terutama dari orang yang ia sayang. Kedua orang yang saling menyakiti itu, keduanya orang yang penting bagi Vani lalu ia harus bagaimana?
Lapisan air di mata Fela semakin tebal, Tedy yang tangannya masih melingkar pada pundak Fela berbisik, "Pelan-pelan Fel, jangan dikeluarin semua ceritanya." Tedy menenangkan Fela yang sedang terisak.
KAMU SEDANG MEMBACA
The Substitute [END]
Любовные романы(Reading list cerita pilihan bulan Mei 2022 WattpadRomanceId) 18+ only Hidup berubah 180 derajat ketika kedua orang tua Vanilla Almira memintanya menjadi ibu sambung bagi keponakannya--Kana, yang usianya baru tiga setengah tahun ketika ditinggal ib...
![The Substitute [END]](https://img.wattpad.com/cover/250253319-64-k965222.jpg)