⚠️
.For violent scene and harsh word(s).
------------------------------------------
Vani menatap ngeri setelah beberapa saat yang lalu suaminya kembali memukul Tedy dengan tinjunya, membuatnya teringat kejadian di restoran saat itu.
"Bangsat, emang lo manusia nggak punya hati!" Lukas meneriakkan umpatannya dan bergema ke seluruh ruangan aula.
Orang-orang yang semula antri berjalan keluar gedung aula berdiri diam di tempat mereka melihat keributan yang terjadi.
"Lo cemburu gue bawa Fela ke sini?"
"Gue nggak peduli lo mau ajak siapa, lo mau ajak pacar lo yang lain pun gue nggak peduli." Lukas mencengkeram kuat kerah baju Tedy lalu mengangkatnya seperti tak ada beban. "Tapi kalau lo sakitin anak gue, atau orang-orang yang gue sayang, gue nggak akan diem." Lukas menghempaskan tubuh Tedy ke bawah, membuat suara 'buk' keras akibat benturan tubuh pria itu dengan kursi.
Suara teriakan Fela terdengar lalu kemudian perempuan itu berucap lirih memohon agar Lukas berhenti.
"Kamu juga!" hardik Lukas. "Anaknya dikasarin sama manusia sialan ini diem aja!"
Fela membulatkan matanya.
Melihat suaminya semakin tak terkontrol amarahnya membuat Vani berinisiatif meminta agar Kana dibawa keluar.
"Mbak Wulan, tolong bawa Kana keluar lewat samping panggung, ada jalanan yang nyambung ke koridor ruangan tunggu tadi," pinta Vani yang langsung dituruti oleh Wulan yang tak banyak bertanya.
"Kana ikut mbak yuk, main ayunan," ajak Wulan.
"Mama ikut Kana, deh," ucap Gandes berpamitan. "Kamu tolong tenangin Lukas, diliat banyak orang nggak enak."
"Iya, Ma."
Vani menghampiri sumber keributan, ia mendengar lirihan suara Fela yang begitu nyaris tak terdengar.
"Apa sih, Mas? Dikasarin sama siapa? Siapa yang berani kasar sama Kana?" tanya Fela seakan tak paham.
"Kamu nggak usah pura-pura nggak tau!" Lukas menunjuk Fela dengan telunjuknya. "Kana bilang sama saya kalau cecunguk sialan ini mendorong dia sampai jatuh."
"Oke-oke, iya! Tapi Tedy waktu itu nggak sengaja!" bantah Fela. "Tedy nggak mungkin kasar sama Kana. Itu nggak disengaja, kamu harusnya jangan percaya sama omongan anak kecil."
"Jadi Mbak Fela pikir, Kana mengada-ngada?" Vani menyela pembicaraan dengan tanya sarkastik dari bibirnya. "Ibu macam apa yang lebih membela laki-laki lain ketimbang anaknya sendiri, yang nggak akan mungkin berbohong?" Senyum mencemooh diperlihatkan Vani.
"Nggak ada yang tanya pendapat kamu, Van!" cetus Fela. "Kamu bukan orang tua Kana, jadi nggak perlu ikut campur!"
"Eh, jaga ya mulut kamu!" Amarah Lukas sudah di ubun-ubun apalagi mendengar cercaan Fela terhadap Vani.
Fela tertawa mencemooh. "Kamu lebih milih bela dia, Mas? Dibandingkan aku perempuan yang udah melahirkan Kana? Kamu lebih memilih membela pelakor ini daripada aku?"
Suara Fela begitu nyaring, dan Vani sadar kalau kakaknya sengaja, agar orang-orang yang masih tersisa di dalam aula mendengarkan drama mereka.
"Berengsek!" Lukas sudah mengangkat tangannya bersiap menampar wajah mantan istrinya yang memiliki kelakuan seperti setan.
"Kak, jangan!" Vani menahan tangan Lukas lalu ia lebarkan tangannnya untuk memeluk tubuh pria itu. "Apa yang akan Kak Lukas lakuin nggak sepadan, kita sekarang jadi pusat perhatian orang-orang, kalau Kak Lukas pukul mbak Fela di sini, orang akan pikir Kak Lukas kasar sama perempuan." Vani berbisik untuk menenangkan suaminya.
KAMU SEDANG MEMBACA
The Substitute [END]
Romans(Reading list cerita pilihan bulan Mei 2022 WattpadRomanceId) 18+ only Hidup berubah 180 derajat ketika kedua orang tua Vanilla Almira memintanya menjadi ibu sambung bagi keponakannya--Kana, yang usianya baru tiga setengah tahun ketika ditinggal ib...
![The Substitute [END]](https://img.wattpad.com/cover/250253319-64-k965222.jpg)