Cie...ada yang kangen sama pak Uus.
Iya...iya, ini aku kasih bonus chapter lagi buat para fans-nya pak Uus sama bi Isah.
(Awas kalo gak dikasih bintang yang banyak!)
☆☆☆☆☆☆
.
.
.
Behind the Scene 3 - Ada Tamu
"Tante Alya!"
Suara nyaring melengking dari lantai bawah bisa Vani dengar, padahal saat ini dia sedang di lantai atas, memandikan si kembar.
"Mbak, minta tolong nanti ASIP-nya dicairin ya, kayak waktu itu saya ajarin taruh aja di mangkuk air hangat, ambilnya yang udah dipisahin dari freezer ya, ada tiga atau empat kantung udah saya pisahin semalam," titah Vani kepada baby sitter baru yang bekerja untuknya. "Sama tolong bilangin bi Isah, buatin minum buat tamu di bawah."
"Baik, Non," sahut baby sitter yang baru bekerja kurang dari sebulan itu. "Tapi ini gimana?" Baby sitter itu sedikit enggan meningalkan Vani bekerja sendiri, sementara itu bagian dari tugasnya.
"Nggak apa-apa ini ditinggal aja, Mbak. Saya bisa sendiri," kata Vani.
"Iya, Non. Saya permisi," pamit baby sitter yang biasa dipanggil mbak Tiwi itu.
Vani berguman pelan menjawab pamit sang pengasuh. Ia mengangkat tubuh Kalila yang basah setelah dibasuh air hangat di atas baby bather. Bayi berusia tiga bulan itu tak hentinya menangis karena mandi bukanlah kegiatan favoritnya. Berbeda dengan Kama, saudara kembarnya yang begitu tenang dan menikmati proses mandi sorenya tanpa drama.
"Nggak usah nangis sayang, udah selesai mandinya." Vani berdialog mengajak bayinya berbicara. "Sayang, udah cup cup..." Vani mengusap pelan punggung Kalila yang berbalut handuk.
Senyum merekah di wajahnya ketika melihat Kama, bayi kembarnya yang laki-laki bermain sendiri di dalam boks dan tersenyum riang melihat ibunya.
"Assalamualaikum, anaknya siapa? Ganteng amat?" puji Vani sembari mengajak berbicara.
Bayi yang diajak bicara bersuara senang sembari menendang-nendang kakinya dengan riang. Sesekali bayi Kama memainkan lidahnya, hal yang biasa dilakukan bila mendengar suara Vani dan seolah menjadi sebuah kode kalau ia sedang lapar.
"Tunggu ya," kata Vani. "Lagi diambilin susunya. Mama pakein baju Kalila dulu, ya?"
Ketika keinginannya tak segera terpenuhi Kama mulai merengek. Apalagi Vani tak kunjung memperhatikan dan lebih sibuk mengurus saudara kembarnya.
"Aduh, mulai deh. Semoga mbak Tiwi cepet naik," harapnya.
Di tengah kesibukan dan kebisingan suara tangis bayi, suara menyapa terdengar dari balik pintu kamar.
"Van..." panggil seseorang.
"Hai, Al!" seru Vani ketika menoleh dan melihat siapa yang sudah berdiri di ambang pintu. "Sendiri? Sorry belum bisa turun ke bawah."
"It's okay, santai aja," jawab Alya. "Sibuk ya?"
"Ya gitu, deh. Biasa kalau sore sebelum maghrib mandiin dulu biar nggak kemaleman," jawab Vani.
KAMU SEDANG MEMBACA
The Substitute [END]
Romansa(Reading list cerita pilihan bulan Mei 2022 WattpadRomanceId) 18+ only Hidup berubah 180 derajat ketika kedua orang tua Vanilla Almira memintanya menjadi ibu sambung bagi keponakannya--Kana, yang usianya baru tiga setengah tahun ketika ditinggal ib...
![The Substitute [END]](https://img.wattpad.com/cover/250253319-64-k965222.jpg)