Warning, lanjutan chapter 57
——————————————————————————
Jun Raka Argaditya 'kan, nama anak Bapak?"
"Iya itu nama anak saya."
Lukas bisa mengingat dengan jelas perkataan Rudi Argaditya--pengusaha besar asal Surabaya yang menjadi rekan bisnisnya selama bertahun-tahun itu, bahwa ia akan memastikan anak laki-lakinya tidak akan mengusik perusahaan Lukas.
Karenanya, dengan tenang Lukas bisa memaparkan presentasi kinerja perusahaannya yang semakin baik selama satu tahun terakhir. Juga pertanyaan-pertanyaan tak diduga yang diajukan oleh komisaris dan pemegang saham pun berhasil dijawab Lukas dengan baik dan lugas.
Lukas bisa melihat satu per satu orang yang duduk di dalam ruangan itu berkali-kali memanggut-manggutkan kepalanya begitu puas dengan presentasi juga jawaban-jawaban Lukas.
"Jadi bagaimana Bapak dan Ibu sekalian, apakah menurut Bapak dan Ibu dengan pencapaian yang begitu baik juga profit perusahaan yang naik signifikan, kita tetap akan menurunkan Lukas sebagai CEO perusahaan ini?" Julian Anggara--yang tidak hanya memiliki saham di perusahaan tapi juga menjabat sebagai komisaris utama perusahaan itu memberikan pertanyaan sebagai pemimpin rapat.
Tidak ada jawaban, hanya gelengan dari peserta rapat ketika merespon pertanyaan Julian.
Seorang pria paruh baya yang merupakan salah satu komisaris perusahaan mengangkat tangannya dan berujar, "Sebenarnya nggak perlu ditanya lagi Pak Julian, dewan komisaris termasuk Bapak, sudah menandatangani keputusan sirkuler dan menolak permintaan salah satu pemegang saham. Kami semua yakin, pak Lukas masih layak menduduki posisinya."
Tedy yang duduk di salah satu kursi menyunggingkan senyum seringai mencemooh mendengar pernyataan komisaris itu, seakan yakin kalau dirinya bisa memenangkan peperangan ini.
"Baik, kalau begitu apakah kita sepakat menolak penurunan Lukas sebagai CEO?" tanya Julian.
"Sepakat," jawab yang lain.
"Saya keberatan." Tedy mengangkat tangannya.
"Oke, satu keberatan. Ada lagi?" tantang Julian.
Namun tak ada yang menyatakan keberatannya lagi selain Tedy. Semua peserta rapat setuju dengan isi keputusan sirkuler dewan komisaris untuk tetap mempertahankan Lukas sebagai pemimpin perusahaan itu.
"Baik, sepertinya Pak Tedy harus mengakui kalau mayoritas menolak permintaan Bapak," pungkas Julian. "Kita ke agenda selanjutnya." Julian mengangkat tangannya meminta Zaki memindahkan slide presentasi.
Tedy tersenyum kecut sementara Lukas tak hentinya memamerkan senyum kemenangan sembari menatap 'mantan' sahabatanya itu yang dibalas Tedy dengan wajah merengut kesal.
"Oke, ini perihal rencana pengalihan saham, bagaimana legal?" Julian bertanya ke seorang pria yang merupakan kepala departemen legal di perusahaan Lukas.
"Iya Pak Julian, terima kasih. Untuk pengalihan saham jika disetujui dalam rapat hari ini, prosesnya akan panjang, perlu ada penandatanganan di hadapan notaris, karena pemberitahuannya sedikit mendadak. Mungkin yang bisa kita lakukan adalah melakukan rapat terpisah khusus untuk hal ini, jika bapak dan ibu sekalian bersedia," ungkap pria bernama Jimmy yang menjadi orang kepercayaan Lukas mengurusi hal-hal terkait hukum di perusahaannya.
"Baik, apa perlu voting?" tanya Julian.
"Permisi...maaf menyela," sela seseorang yang merupakan undangan dalam rapat itu.
KAMU SEDANG MEMBACA
The Substitute [END]
Romance(Reading list cerita pilihan bulan Mei 2022 WattpadRomanceId) 18+ only Hidup berubah 180 derajat ketika kedua orang tua Vanilla Almira memintanya menjadi ibu sambung bagi keponakannya--Kana, yang usianya baru tiga setengah tahun ketika ditinggal ib...
![The Substitute [END]](https://img.wattpad.com/cover/250253319-64-k965222.jpg)