EMPATPULUHLIMA

12.1K 831 51
                                    

Assalamualaikum

Happy reading

_______________________

"Manusia akan beragama ketika ia sedang terluka, dan menjadi atheis ketika ia sudah bahagia."

-Afif Radhitya Kalandra.

***********

"Qil. Hoodie gue masih ada disini kan?"tanya Abila tanpa menoleh. Ia sedang mencari hoodie berwarna putih di dalam lemari pakaian nya.

"Ck. Iya, kalo lu nggak bawa tu hoodie ke Ndalem, ya pasti ada di situ lah, dimana lagi coba"jawab Syaqila.

"Nah ini dia," Abila mengambil hoodie itu. "Kece banget gila. Tapi, gue kasih si Antarctica aja deh,"ujar Abila.

"Di hoodie nya ada tulisan 'Antarctica'. Cocok banget sih,"monolog Abila.

"Laki gue kalo pake ini tambah ganteng kayaknya deh,"lanjut Abila sembari melihat hoodie putih itu.

"Bil. Berisik, lu mending keluar aja deh. Ganggu tau ga. Nggak liat gue lagi ngapalin hah?, dasar syaiton."sahut Syaqila kesal.

Karena Abila terus mengoceh membuat konsentrasi nya terganggu, "Yaudah sih. Bay," Abila segera keluar dari kamar asramanya.

Abila berjalan menelusuri area pondok. Ia melihat sekeliling nya, banyak santriwati yang menatapnya dengan berbagai tatapan."Sinis banget tatapan nya. Kalo mereka tau gue siapa, pasti sungkem ke gue,"gumam Abila.

Abila berjalan menelusuri area pondok pesantren. Hari ini cuacanya agak sedikit mendung, entah kenapa akhir-akhir ini kota Bandung sering sekali hujan.

Abila sudah sampai di depan Ndalem, ia berpapasan dengan Ratna salah satu Abdi Ndalem yang sedang menggendong Chessy.

"Assalamualaikum Ning."sapanya pelan-pelan, dikarenakan takut ada santriwan atau santriwati lain yang mendengar.

Ratna mencium lengan Abila,"Waalaikumus'salam, teh. Di dalem ada tamu ya?"tanya Abila.

Ratna mengangguk, "Muhun Ning."

"Kalau gitu gue masuk dulu ya teh. Assalamualaikum,"pamit Abila.

"Waalaikumus'salam,"

Abila memasuki Ndalem. Suara wanita menyambutnya dari arah ruang tamu. "Abila ya?"tanya wanita yang sebaya dengan bundanya.

"Eh tante. Apa kabar?"tanya Abila. Ia menghampiri wanita itu, kemudian mencium lengannya. "Alhamdulillah, baik. Bunda kamu nggak kesini?"tanya ibu Ayu.

Iya perempuan itu bernama Ayu. Ayu adalah ibu dari Andre. Kalian belum kenal kan?, yaudah sok kenalan siapa tau dijadiin mantu.

Abila menggelengkan kepalanya. "Belum tante, mungkin lusa."

Mata Abila tertuju kepada balita yang di gendong oleh Andre. "Ade lo Ndre?"tanya Abila.

Andre mengangguk, "Ade tiri."jawab Andre ngasal

"Pantes beda,"ujar Abila.

"Abang. Kok kamu gitu?, ga boleh gitu."kata Ibu Ayu melarangnya

Andre cengengesan. "Maaf Bu,"

My Cold GusTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang