LIMAPULUHLIMA

10.7K 792 71
                                    

Assalamualaikum temannn.
Kangen tidackk?

Happy reading

"Aku yang membuat kamu pulih. Tapi dia yang kamu pilih, kamu anggap aku apa?. Obat?"

-Afif Radhitya Kalandra.

********

Abila dan Gus Azlan bergandengan berjalan menuju kamar. Mereka memasuki kamar bersamaan, Abila duduk di pinggiran kasur. "Duduk dulu sini, aku mau nanya."titah Abila

Gus Azlan duduk di samping Abila, ia menatap wajah istrinya itu. "Iya kenapa hm?"

"Tadi kamu sakit beneran?"tanya Abila. Gus Azlan cengengesan, ia menggelengkan kepalanya. "Engga,"

Abila menghela napas. "Aku udah panik, bener-bener ya."

"Ish, disuruh sama Kemal."sarkas Gus Azlan

"Kok kamu mau sih di suruh sama dia?. Rendahan banget kamu,"tanya Abila emosi.

"Jadi inget pas waktu gue marahin murid MPLS Pas smp,"batin Abila.

Gus Azlan menunduk. "Jangan nunduk, lawan bicara kamu di sini."sahut Abila, Gus Azlan mendongakkan kepalanya. "Maaf,"cicit Gus Azlan.

"Maaf?. Tau gak aku sepanik apa?."

"Hahay,"batin Abila tertawa

Gus Azlan ingin memegang lengan Abila. Namun Abila segera bangkit, "Udahlah. Aku mau tidur sama cewe-cewe nya aja di kamar sebelah." Abila berjalan untuk membuka pintu. Namun, Gus Azlan segera memeluknya dari belakang. "Maaf,"ujarnya.

Abila memukul lengan Gus Azlan. "Ih, lepasin. Aku mau tidur sama cewe-cewe. Aku males sama kamu ih, lepasin."Abila memberontak

Gus Azlan mengeratkan pelukannya. "Maaf, Khum."sahut Gus Azlan dengan suara serak

"Nggak."

Gus Azlan ngedusel di ceruk leher Abila. "Azlan. Gue seleding palalo ye,"ancam Abila.

Gus Azlan mendongakkan kepalanya. Ia menatap Abila dari samping. "Ish, kok panggil nama."protes Gus Azlan.

"Bodo. Lepasin gak,"

Gus Azlan semakin mengeratkan pelukannya."Awss.. jangan kenceng-kenceng, meluk nya."ringis Abila.

Gus Azlan segera melonggarkan pelukan itu. Ia memutar Abila supaya menghadapnya. Kemudian membawa Abila ke dalam dekapannya. "Maaf, sakit ya?"

"Pake nanya."sahut Abila. Gus Azlan mengelus-ngelus perut Abila. "Daripada marah-marah, mending bobo."Gus Azlan menggendong Abila ala bridal style.

"Gue bilangin pak Rt ya."ancam Abila

Gus Azlan menidurkan Abila perlahan. "Aku pak rt, kamu bu rt."

"Naikan dikit lah jabatannya. Aku bupati, kamu papati."tawar Abila

Gus Azlan duduk di pinggiran kasur, menatap Abila yang berbaring menatapnya. "Gimana kalo. Aku Abi,"ucap Gus Azlan sembari menunjuk dirinya.

Gus Azlan mencolek hidung Abila. "Kamu Umma,"lanjut Gus Azlan kemudian tersenyum manis.

"Nanti kita punya anak kembar tujuh deh,"tambah Gus Azlan di lanjut tawa kecilnya.

Abila tercengang. "Amit-amit ya Allah, amit-amit. Mending tiga aja. Anak pertama harus cowo."sahut Abila sembari mengelus-ngelus perut nya.

"Banyak anak banyak rezeki."kata Gus Azlan. "No, banyak anak banyak beban."sarkas Abila

My Cold GusTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang