Assalamualaikum temannn
"Semesta memaksa ku untuk melupakanmu, padahal itu hal yang sangat sulit bagiku."
-Afif Radhitya Kalandra
**********
"Khum, obat aku kemana ya?"tanya Gus Azlan, yang baru selesai sholat tahajud, tapi tidak dengan Abila. Mereka memang sudah kembali ke kamar Abila.
Abila mengernyitkan alisnya. "Obat apaan?,"ia sedang duduk bersandar di atas kasur, sembari melihat hasil fotonya tadi sore bersama sang suami. "Maksudnya, vitamin aku,"
Abila mengangkat bahunya acuh. "Kamu nggak bawa kali."
"Nih disini ada, vitamin yang sering aku minum."kata Abila sembari menunjuk nakas di sampingnya. Matanya tak bisa lepas dari beberapa foto polaroid itu.
Abila meletakkan foto polaroid itu di sampingnya, ia membuka nakas di sebelahnya tanpa turun dari kasur. Ia mengambil kotak obat-obatan. Abila membuka kotak itu, banyak sekali obat yang di butuhkan oleh remaja jompo sepertinya.
Gus Azlan duduk di tepi kasur Abila,"Aku ada dua, tapi yang sering aku minum yang ini,"istrinya memberikan vitamin berbentuk tablet kepada Gus Azlan.
Gus Azlan menerimanya, ia membuka pembungkus vitamin itu. Mulut nya komat-kamit membaca doa. Satu sisi Abila mengambil botol minum berukuran dua liter yang sengaja ia letakkan di atas nakas. "Nih,"
Gus Azlan meminum air putih itu. "Rajin amat, minum vitamin."sahut Abila
"Harus dong, kamu juga minum."Abila menggelengkan kepalanya, "Enek,"
Abila menutup kembali kotak p3k itu, ia meletakkan nya kembali di dalam laci nakas. "Liat deh, ini lucu,"Abila memperlihatkan satu foto yang menurutnya paling lucu dari sekian banyak foto.
Terlihat di dalam foto itu, Gus Azlan meletakkan tangan nya di atas kepala Abila, dengan senyum menampilkan deretan gigi, menghadap istrinya. Dengan Abila yang juga menghadap Gus Azlan. Terlihat Abila tertawa lepas disana.
Foto yang baru di ambil sore hari, yang di foto oleh Kemal. Iya Kemal, ia di panggil oleh Abila saat Kemal sudah pulang sehabis mencari makanan ringan untuk tambahan bernas besok. Dengan berat hati, Kemal menuruti Abila dan menjadi photografer sepasang kekasih itu. Mereka berfoto masih di balkon kamar Abila, karena pencahayaan disana cukup bagus.
"Mau aku taro di cassing hp ah,"kata Abila. Ia mengambil ponsel nya, dan kebetulan cassing ponsel nya itu bening. Abila memasukkan foto itu di cassing hp nya. "Liat, lucu kan?"tanya Abila sembari memperlihatkan foto yang terpasang di dalam cassing.
Gus Azlan hanya mengangguk, tidak mengucap sepatah kata pun. "Kenapa diem aja sih?"tanya Abila dengan nada sedikit kesal.
Gus Azlan menggelengkan kepalanya, "Nggak,"
"Cepet pulang ke Bandung, yu, sayang,"kata Gus Azlan sembari menggenggam kedua tangan Abila. "Ngapain? Pengen cepet-cepet ke Bandung?"tanya Abila.
"Aku nggak suka sama cara remaja masjid bangunin sahur, apalagi nama kamu di sebut. Pake sayang-sayang lagi,"jawab Gus Azlan sembari mengerucutkan bibirnya.
Abila mengernyitkan alisnya, apakah suaminya ini sedang cemburu?, pikir Abila. "Ya, emang suka gitu,"
"Tapi, aku nggak suka, sayang,"sahut Gus Azlan, sedikit merengek. "Tapi, aku suka gimana dong?"goda Abila. Sebenarnya ia sangat jijik mendengarnya, tapi ketika sang suami memanggil nya dengan sebutan sayang, itu malah menjadi candu di hidupnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
My Cold Gus
Short StoryAbila lafatunnisa seorang gadis cantik yang menduduki bangku kelas 12, hobi dia bermain bola dan dia juga suporter Chelsea garis keras. Tingkah nya yang sedikit Astagfirullahalazim ini, membuat siapa pun yang melihat nya bisa mengelus dada, Abila sa...