DELAPANPULUHEMPAT

6.9K 343 7
                                    

Assalamu'alaikum cuy,

Nih aku up💕

"Hiduplah seperti kamu akan mati besok, dan berbahagialah seperti kamu akan hidup selamanya"
-Eyang B.J Habibie

*****

Abila dan Gus Azlan berjalan menuju Ndalem, yang tak jauh dari rumahnya. Terlihat Abila menghalangi wajah si Bayi menggunakan telapak tangan nya, agar tak terkena sinar matahari.

Dan terlihat pula Gus Azlan memegangi pinggang Abila. Banyak pasang mata yang melihat mereka. Terdengar suara pjk yang sedang sholawatan, di dekat speaker yang berukuran besar, yang di letakkan di teras Ndalem.

"Siapa yang cinta pada nabi nya, pasti bahagia dalam hidup nya,"

Ternyata tak hanya pjk, ada tiga manusia lagi yang baru saja datang, mereka adalah Reygan, Rafdan, dan Diego.

"Muhammadku Muhammadku, dengarkan seruanku, aku rindu aku rindu, padamu Muhammadku,"terdengar suara Reygan yang sangat bersemangat.

Terlihat mereka mengenakan pakaian koko, lengkap dengan sarung dan juga peci.

"Masya'Allah, Reygan. Heh,"tegur Abila yang baru saja sampai di Ndalem. Pjk, dan ketiga manusia itu berhenti. Mereka menoleh kearah Abila dan Gus Azlan.

"Masya'Allah, neng!"kata pjk dan tiga teman Abila bersamaan. "Seperti bukan Abila,"kata Rafdan.

"Meni geulis kieu, maneh Bil,"kata Reygan

(Cantik banget kamu, Bil)

"Meski pake cadar, aura cantik nya ter pancar kieu ade sepupu aing teh,"kata Ari. "Bil, dah cocok belum nih gue?"tanya Reygan.

Ia sangat tampan menggunakan baju koko hitam, sarung putih, dan peci putih.

"Cakep Gan. Pindah dah, pindah lu Gan,"kata Abila. "Mau Bil, mau,"sahut Reygan.

"Tar gue jodohin,"kata Abila. "Sama?"tanya Reygan. "Nih, adenya dia,"jawab Abila sembari mengode menggunakan matanya kearah Gus Azlan.

"Aish, jadi malu,"kata Reygan sembari menarik baju koko nya untuk menutupi wajahnya. "Idih, bewan dulu dek, sama saya,"sahut Istiqlal.

"Nggak, dia mah suka sama si ini, Bil. Anaknya pak Ahmphh--"Reygan membekam mulut Rafdan. "Lu sekali lagi bongkar kartu, dapet piring ya,"

"Piring buat makan berdua sama Aiza."sahut Diego. Reygan melepas bekaman nya, ia memukul pundak Diego. "Mulut mulut, astagfirullah ukhti,"kata Reygan.

"Kok ukhti sih?"tanya Nerham bingung. "Akhi, sia teh,"ralat Jefni. "Oh iya deh Akhi, maklum baru les bahasa Arab,"kata Reygan.

"Les nya ke onta, bukan ke orang,"sahut Rayen. "Tauan euy,"kata Reygan.

"Yu Khum, masuk,"Gus Azlan merangkul pundak Abila. "Duluan ya, semua."pamit Abila, "yoai,"sahut pjk dan ketiga temannya Abila.

Abila sedikit mendongak dan melirik Gus Azlan yang menatap kearah depan dengan tatapan yang bisa Abila artikan suaminya ini cemburu.

"Nggak usah cemburu gitu, Reygan kan cuman temenku, yakali aku nggak sapa atau nggak ngobrol sama temen-temen aku. Mereka jauh-jauh dateng ke sini loh,"kata Abila

Mereka duduk di sofa ruang keluarga. "Bayii,"sapa Aiza menghampiri mereka. "Aiz, abang boleh minta tolong?"tanya Gus Azlan.

Aiza menoleh, menatap Gus Azlan. "Iya? Kenapa bang?"Aiza berbalik tanya. "Boleh gendong si bayi bentar? Abang mau ngomong sama Abila,"kata Gus Azlan.

My Cold GusTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang