My Cold Gus

TUJUHPULUHSEMBILAN

Assalamu'alaikum cuyyy

"Kematian bukan lah awal dari peristirahatanmu, tapi awal dari pertanggungjawaban mu,"

*****

Tujuh bulan kemudian, tak terasa, sebentar lagi sang buah hati Abila dan Gus Azlan lahir, dan melihat indahnya alam semesta. Di sore hari yang cerah ini Abila sedang terduduk di sofa ruang keluarga, rumah miliknya dan Gus Azlan. Iya benar, sekarang Abila dan Gus Azlan sudah memiliki rumah, yang berada di belakang Ndalem, dekat dengan taman belakang pondok.

Rumah dua lantai, yang di desain sederhana namun sangat minimalis, terlihat sangat lah nyaman.

Terlihat Abila sedang mengobrol dengan seorang wanita via video call. "Ih sensei, apa kabar? Lafa kangen banget, les bahasa Jepang sama sensei,"

Sensei itu adalah yang biasa digunakan oleh orang-orang Jepang, sebagai panggilan untuk orang-orang yang di hormati karena posisinya. Biasanya yang mendapatkan gelar ini adalah, seorang Guru.

"Aku juga, kamu kemana aja sih? Dua tahun kamu nggak les ya, hadeuh."sahut Sensei Dara

"Sibuk Sensei. Tio mana Tio?, kelas berapa dia sekarang Sensei?"tanya Abila. "Sekolah, belum pulang. Dia kelas enam sd sekarang."

"Cepet gede amat, bocah. Perasaan dulu masih Tk,"kata Abila, "Kamu juga ya."

"Iya dong. Sensei mau liat nggak?"tanya Abila. "Apa tuh?"

Abila memamerkan jari manisnya yang sudah terikat cincin yang sangat cantik,"Hehhh cil. Udah nikah kamu? Kok nggak undang aku?. Parah banget Lafa,"tanya Sensei Dara.

Abila terkekeh kecil. "Iya dong, udah. Lafa mau balik pamer ke Sensei, soalnya Sensei begitu waktu dulu,"

"Kamu nggak lanjut kuliah emang?". Tanya Sensei Dara, "Lanjut. Ini udah semester dua mau ke tiga,"

"Terus mau liat nggak?"tanya Abila. Ia mengarahkan layar ponsel nya pada perut nya yang sudah membuncit. "Heh, ya Allah. Ini bener Lafa? Anak yang aku kenal dulu nya anti-anti dunia percintaan, udah sat set sat set aja sekarang."kata Sensei Dara tambah kaget

"Ya dong, harus sat set sat set,"kata Abila. "Eh Sensei, tau nggak?. Semenjak Lafa nikah, alhamdulillah yah, impian Lafa satu persatu terkabul,"kata Abila.

"Alhamdulillah atuh Lafa. Kamu jadi ke Nederland?"

"Ish ish. Jadilah, suami Lafa yang wujudin, seru deh Sensei. Disana, banyak hal yang Lafa dan dia lakuin, sampe-sampe Lafa banyak banget foto sama dia. Dan Lafa taro poto itu di memories book terbaru Lafa,"ucapan Abila terjeda.

"Judulnya, me you and the netherlands,"lanjutnya.

(Aku kamu, dan Nederland)

"Jadi mau holiday sama suami aku ke Maldiv,"sahut Sensei Dara. "Siap, sipaling Maldiv,"balas Abila.

Sensei terkekeh kecil, "Coba atuh, kenalin suaminya."

"Nanti, masih di masjid, Sensei. Kalo dia pulang nanti Lafa kenalin,"

"Tapi suami kamu, kayak kamu nggak sih Lafa sifat nya?"tanya Sensei Dara. "Nggak sama sekali, jauhhh beda Sensei. Kebalikannya,"

"Dia kalem, kamu ngereog terus, yak? Bagus bagus, berbeda itu menyenangkan."sahut Sensei Dara. "Tapi suami kamu, nakal di game aja kali ya? Kayak suka ngegame gitu? Apa emang nggak pernah nakal?"tanya Sensei Dara.

"Jarang main Game online, pernah waktu itu Sensei. Dia di hasut si Bangke,"kata Abila.

Flashback on!!