Assalamualaikum teman.
"Maaf aku memilih pergi, meski aku mencintaimu. Karena, seberapapun dekatnya kita, bukan aku tujuanmu."
-Arkana Raihan Ikhtiari.
**************
Abila bangkit dari duduknya, "dah ah. Gue mau jalan-jalan,"pamit Abila.
Syaqila mengernyitkan alisnya. "Kemana?"tanya Syaqila.
"Kepo lu."sahut Abila, ia berjalan meninggalkan Syaqila dan trio TAI di kantin pondok.
"Mau ngamen ya lu?"tanya Tegar sedikit berteriak. "Bapak gue udah kaya, gak usah ngamen!"sahut Abila tanpa menoleh.
Abila berjalan menuju Ndalem. Dengan gitar yang ia bawa, Abila memasuki Ndalem. Seperti biasa, sangat sepi. Semua yang di Ndalem sibuk dengan pekerjaan nya masing-masing. Abila menaiki tangga, ia menarik napas dalam-dalam saat sudah berada di puncak tangga.
Abila membuka pintu kamar dan memasuki kamar tersebut. Terlihat Gus Azlan yang anteng di meja kerja, dengan laptop yang menyala. Terdengar suara seseorang menerangkan sesuatu. Sepertinya suaminya ini sedang zoom meeting, entah lah Abila tak paham. Yang jelas, itu meeting di perusahaan ayah nya. Sebab, Gus Azlan menjadi tangan kanan Ayah Ridwan sekarang.
Abila meletakkan kembali gitar itu. Gus Azlan masih belum sadar dengan keberadaan Abila. Abila berdiri di samping Gus Azlan, "Antarctica."tegur Abila
Gus Azlan menoleh,"Khum. Udah main-main nya?"
Abila mengangguk, ia mengayunkan lengan nya seperti seorang anak kecil. "Bosen, ayo jalan-jalan"ajak Abila, "ini belum selesai. Abis ini ya,"sahut Gus Azlan.
"Emang nya ngapain?, kamu nya kerja terus. Males, di bilang gak usah kerja ish,"gerutu Abila sembari menghentak-hentakkan kakinya ke lantai.
"Eh eh eh. Iya-iya,"Gus Azlan yang khawatir dengan calon duplikatnya ini. Takut terjadi apa-apa, "Lagi meeting perusahaan ayah kamu, loh ini"Gus Azlan memberitahu.
"Meeting kok pake kaos?"tanya Abila. "Kan Off cam, sama off audio."jawab Gus Azlan, Abila mencibir. "Tau ah kamunya kerja terus,"gerutu Abila sedikit merengek.
Abila mengerucutkan bibirnya. "Sini-sini duduk,"kata Gus Azlan.
Abila duduk di pangkuan suami nya. "Lama,"rengek Abila. "Lima belas menit lagi selesai. Aku juga mau ketemu temen, nanti kita main."bujuk Gus Azlan
Lima belas menit pun berlalu. Terlihat wajah Abila yang begitu senang, ia bangkit dari duduknya, sepertinya ia tak sabar ingin jalan-jalan berdua bersama suaminya ini. Gus Azlan menutup kembali laptopnya.
"Wait a minute."kata Gus Azlan, ia keluar dari kamarnya. "Ish, lama."gerutu Abila.
Selang beberapa menit Gus Azlan kembali memasuki kamarnya, tak lupa untuk menutup pintu. Mata Abila tertuju pada kain berwarna hitam yang di pegang Gus Azlan. "Bawa apaan tuh?"tanya Abila penasaran.
Gus Azlan memberikan kain berwarna hitam itu kepada Abila. "Kamu pake ini, kita kan mau ketemu temen aku."titah Gus Azlan
Abila menerima kain itu. Ia sangat bingung dengan kain itu, dan bagaimana cara pakainya?. "Itu cadar, punya Umi."Gus Azlan memberitahu
KAMU SEDANG MEMBACA
My Cold Gus
Short StoryAbila lafatunnisa seorang gadis cantik yang menduduki bangku kelas 12, hobi dia bermain bola dan dia juga suporter Chelsea garis keras. Tingkah nya yang sedikit Astagfirullahalazim ini, membuat siapa pun yang melihat nya bisa mengelus dada, Abila sa...