Assalamualaikum cuy,
"Dear aku, makasih sudah berjuang dan bertahan sampai titik sekarang, maaf jika keadaan belum sesuai dengan apa yang di harapkan,"
-Andre Prastama Aditya
***********
"Assalamualaikum,"Salam Syaqila, Aiza dan trio TAI. "Waalaikumus'salam warohmatullahi wabarokatuh,"kata Gus Azlan yang sudah duduk di sofa ruang tamu. Syaqila, Aiza, dan trio TAI, memasuki Ndalem.
Tegar celingak-celinguk mencari keberadaan Abila. "Abila di kamar, butuh waktu sendiri dulu, katanya,"kata Gus Azlan yang seolah tahu maksud dari Tegar.
Mereka duduk di sofa bersama dengan Gus Azlan. Dengan Aiza dan Syaqila duduk berdua, dan di seberang sana trio TAI, jadi terpisah.
"Kenapa bang? Manggil kita, padahal kita dari tadi diem,"tanya Tegar. "Tadi sebenarnya ada apa?"Gus Azlan berbalik tanya.
Tegar menatap Syaqila, sesekali menoleh menatap Ilham dan Andre yang duduk satu sofa dengan nya. "Qil, mau lu apa gue yang jelasin?"tanya Tegar.
"Lu aja,"jawab Syaqila. "Oke, jadi gini bang,"ujar Tegar dengan tampang serius.
"Tegar mah nggak tau ya, kenapa tuh buku kesayangan Abila tiba-tiba kena sita. Buku itu tuh kayak Abila buat sendiri gitu, nempelin foto momen-momen yang mungkin sangat berarti di hidup Abila. Isinya mah Tegar nggak tau jelas bang, coba abang tanya aja, deh."Jelas Tegar
"Betul, kayak foto bareng geng H pas latihan, bareng bang Zoe juga,"tambah Ilham. "Zoe sama Alvaro satu orang?"tanya Gus Azlan. Ketiganya pun mengangguk bersamaan. "Cuman kita panggil Zoe, kadang bang Zoe, ya seenaknya kita aja lah,"sahut Andre.
"Bang Zoe tuh, temen SMA nya bang Kemal, nah Abila kenal bang Zoe karena adeknya, mantan gebetan Tegar. Maksudnya, si Dea, itu emang temen deket Abila sama Syaqila."kata Tegar
"Sisi lain juga, kita deket ama bang Zoe tuh, ya karena bang Zoe yang latih pencak silat geng H,"sahut Syaqila.
"Kita berlima, sama Dea, emang satu SMP bang, di Jakarta, yak?,"tanya Ilham. Tegar, Andre, dan Syaqila pun menangguk bersamaan. "Ya kita juga awalnya nggak kenal bang Zoe, eh di kenalin si Dea, eh bang Zoe juga ce'es nya bang Kemal. Makanya deket,"sahut Tegar.
"Kan bang Azlan ke rumah om Ridwan, otomatis ke kamar Abila dong?, pasti banyak banget muka kita berempat sama Abila yang terpampang jelas disana?,"tanya Andre. Gus Azlan mengangguk.
"Sebenarnya, geng H itu nggak cuman, Tegar, Andre, Ilham, Abila, Syaqila, Reygan, Rafdan, sama Diego doang, bang. Ada Aidar sama Dea juga,"Tegar memberi tahu.
"Zoe nggak ikut?"tanya Gus Azlan. "Ya kan anaknya udah ke pangkuan ilahi,"sahut Ilham.
"Jadi bang, kenapa buku yang di bakar itu, sampe buat Abila kesel, karena emang berarti bagi Abila. Soalnya waktu kita berempat sekolah di SMA di Bogor juga, dia pernah bilang."kata Tegar
Flashback on!!
"Ngapain sih lu bawa-bawa buku begituan?"tanya Tegar sembari duduk di bangku kantin, saat mereka masih menduduki bangku kelas sebelas.
"Buku kesayangan nih,"sahut Ilham. Abila dan Syaqila duduk di hadapan trio TAI.
"Yoi, gue lebih baik hp gue yang rusak, dari pada buku ini, kayak apa ya, kalo kata bahasa lebay nya mah, aku nggak bisa hidup tanpa buku ini,"kata Abila sembari membuka setiap lembaran dari buku itu dengan tampang alay.
"Idih alay,"sahut Syaqila. "Ini, muka kalian juga gue taro disini fotonya, yeh, nggak tau terimakasih,"balas Abila sembari memperlihatkan foto-foto mereka yang terlihat bahagia.
KAMU SEDANG MEMBACA
My Cold Gus
Short StoryAbila lafatunnisa seorang gadis cantik yang menduduki bangku kelas 12, hobi dia bermain bola dan dia juga suporter Chelsea garis keras. Tingkah nya yang sedikit Astagfirullahalazim ini, membuat siapa pun yang melihat nya bisa mengelus dada, Abila sa...