EMPATPULUH

15K 986 55
                                    

Assalamualaikum

Happy reading.
______________

"Siapa yang menebar benih dia yang menuai pedih."

-Aiza Shafira Alhanan.

************

"Ga emak nya ga anak nya, random semua anjeng,"ujar Ari.

Tegar tertawa kecil, "pohon jatuh tidak jauh dari buahnya."katanya

"Buah jatuh tidak jauh dari pohonnya, anjert."ralat Kemal,

Tegar menunjuk Kemal "Nah itu maksudnya,"kata Tegar.

"Keluarga kalian enak pada random-random."sahut Syaqila

Syaqila menunjuk dirinya, "Lah gue?. Ga ada yang bisa di ajak becanda."lanjut Syaqila

"Yah kasian keluarganya garing,"ledek Kemal diiringi tawa.

"Diem deh lo. Engga ya, nggak garing keluarga gue mah,"kata Syaqila tak terima. Tapi memang garing sih, punya dua sepupu laki-laki tapi keduanya memiliki sifat yang sama. Yaitu irit ngomong,

"Kalo iri bilang aja. Kasian deh ga ada yang bisa ngebalikin mood."ledek Kemal sembari mengeluarkan lidah nya.

Syaqila menggulungkan lengan bajunya."Ih lu bener-bener ya,"Syaqila mencari benda yang bisa ia pergunakan untuk memukul Kemal.

Syaqila memukul Kemal menggunakan bantal sofa, "rasain. Ih, kesel banget gue. Kenapa gue bisa ketemu sama makhluk hidup kek lo sih. Iiii,"geram Syaqila sembari memukul Kemal dengan bantal sofa.

Kemal menahan pukulan itu dengan tangannya, "sakit Anjring,"ringis Kemal.

"STOP!!."teriak Abila, "Saya lagi pusing. Jangan sampe saya panggilin malaikat Izrail ya."Abila memijit pangkal hidungnya terasa pusing.

Syaqila memberhentikan aktivitasnya, "maaf Bil. Gue kira lo udah ga pusing,"kata Syaqila cengengesan.

"Lu sih,"tuduh Kemal.
"Lu bang."Kata Syaqila tak terima.

"Lu,"
"Lu,"
"Lu,"
"Lu."

"Woi!. Udah ngapa, ga kasian sama Abila?, noh liat. Mukanya bahagia gitu."kata Ari meleraikan Syaqila dan Kemal.

"Bahagia banget kayaknya."sahut Andre,

"Mana ada raut bahagia yang terpancar di muka gue anjeng. Ini raut tertekan,"kata Abila penuh penekanan.

Abila memijit kepalanya, "Gue doain lu pada jodoh entar. Pusing gue liat lu pada,"lanjut Abila.

Syaqila dan Kemal mengetuk ubin lantai bersamaan. "Amit amit gue jodoh sama modelan cicak di dinding kayak si Syaqila."kata Kemal,

"Ih emang gue mau sama modelan buaya tanah kayak lo?, ogah gue."kata Syaqila sembari bersedekap dada.

"Jangan doa gitu Bil. Syaqila calon bini gue,"ujar Ilham.

Abila masih memijit kepalanya terasa pusing, "Serah dah. Darah tinggi lama-lama gue di sini."kata Abila,

Drettt... Drettt...

My Cold GusTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang