ENAMPULUHDELAPAN

7.8K 575 59
                                    

Assalamualaikum cuyy,

"Sungguh, mencintai lebih mudah daripada melupakan,"

-Rayendra Gunadhya.

*******

"Bang, Teh Dewi ama A Fikri, mau di tasmi?"tanya Syaqila. Gus Azlan mengangguk. "Kapan?"tanya Tegar. "Malam ini,"jawab Gus Azlan. "Sorry, tasmi naon?"tanya Abila bingung.

Naon=apa

"Mereka di jodohin apa gimana?"Abila mengejar jawaban. "Bukan sayang, mengulang hapalan, dari Juz satu."jawab Gus Azlan.

"Kan mereka udah tiga puluh juz, kok di ulang?"tanya Abila. "Tasmi ghoib itu, mengulang hapalan tanpa melihat Qur'an, supaya kita tahu, mereka benar-benar hapal dari juz satu sampai juz tiga puluh, atau tidak."jawab Gus Azlan menjelaskan

"Lu baru berapa, Qil?"tanya Abila. "Baru tiga gue,"jawab Syaqila. "Gue baru empat,"sahut Tegar. "Aduh gue masih dua,"balas Ilham.

"Lu berapa, Bil?"tanya Tegar."Aing juz tiga puluh aja belum,"jawab Abila tanpa menatap Tegar, matanya terus menatap Umayra.

"Kamu baru sampai surah al-mutaffifin, males terus ngapalinnya, aku suruh ngapalin juga, nyautinnya, 'Nanti aja,' gitu,"sahut Gus Azlan. "Biarin,"celetuk Abila.

"Widih, tapi lu kan dulu baru sampe triqul, cepet bener,"sahut Ilham. "Dulu gue udah hapal lima juz, tapi lupa lagi, emang udah kodratnya gue pelupa, gara-gara masalah itu juga, jadi gue lupa,"balas Abila.

Syaqila, Tegar, dan Ilham tercengang, dua kata di benak mereka adalah, 'kok bisa?'. "Nggak usah so kaget gitu deh,"celetuk Abila penglihatan nya terus menatap Umayra, yang memakan biskuit.

"Bil, dari orok gue berteman ama lo, kok gue baru tau?"tanya Syaqila. Abila menoleh menatap Syaqila,"Nggak semua apa yang gue punya dan gue bisa, kalian tau kan?"Abila berbalik tanya sembari menatap satu persatu temannya.

"Iya juga sih,"sahut ketiga teman nya. Gus Azlan tersenyum tipis saat mendengar jawaban yang begitu tepat yang keluar dari mulut istrinya yang manis itu.

"Ya gue tau, hapalan yang udah gue dapetin tuh, kalo hilang, gue dapet dosa. Tapi ya, sebisa mungkin gue hapalin ulang. Ya, walaupun sering males,"ujar Abila dilanjutkan cengengesan nya.

"Bang, di tasmi nya sama Abang apa gimana?"tanya Tegar. Gus Azlan mengangguk, "Sama Aydan juga,"jawab Gus Azlan.

"Gue kira di tasmi tuh di jodohin,"sahut Abila. "Nggak lah, tapi bisa jadi jodoh sih,"balas Ilham. Mata Tegar tertuju pada kotak kado yang tak di bawa oleh Andre. "Lu ngasih apa dah?"tanya Tegar penasaran.

"Kepo sekali anda ini,"sahut Abila. Selang beberapa detik kemudian Andre pun kembali, "Umay punya pengasuh baru nih, pengganti Encus Kirana."kata Andre.

Abila menatap Andre yang menghampiri nya untuk mengambil alih Umayra. "Gue mau ngasuh adek lu, tapi lu lawan gue dulu di pertandingan, gimana?"tawar Abila.

"Nggak jadi, sini sayang sama kakak,"tolak Andre, ia mengambil alih Umayra di pangkuan Abila. "Padahal ayoin aja, Ndre. Abila kan pensiun dulu sembilan bulan sepuluh hari,"ujar Tegar.

"Nggak dulu deh, masalahnya medali emas yang gue raih sama yang dia raih banyakan dia, mundur dulu,"balas Andre, "ya de, kamu nggak mau kan punya kakak bonyok?,"tanya Andre pada Umayra.

"Hauh,"sahut Umayra. "Tuh mau katanya."kata Syaqila, Andre duduk di dekat Syaqila. "Diem lu,"kata Andre

Andre membenarkan posisi duduk Umayra yang duduk di pangkuannya. "Alah berapa sih emang nya medali emas lu Bil? Paling tiga,"tanya Ilham dengan tampang remeh.

My Cold GusTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang