TUJUHPULUHDUA

6K 501 26
                                    

Assalamualaikum cuy
Hahay kangen tidak?♡♡

"Tak perlu seseorang sempurna, cukup temukan orang yang membuatmu bahagia dan membuatmu berarti lebih dari siapapun,"

-B.J Habibie

************

Keesokan harinya, terlihat matahari yang mulai terbit, sepasang suami istri sudah melaksanakan sholat Subuhnya. Terlihat Gus Azlan dengan manjanya membaringkan kepalanya di pangkuan Abila. Mereka masih mengenakan pakaian sholat.

Mereka terdiam dalam keheningan, tak tahu harus mengawali topik apa. Lima belas detik kemudian, "Khum. Kamu USG yu,"ajak Gus Azlan.

Abila mengusap dahi Gus Azlan, ia mengernyitkan alisnya. "Hah? usesge?"tanya Abila bingung. "USG Sayang,"ralat Gus Azlan.

Abila mangut-mangut. "Oh, ngapain?"

"Chek si ade lah,"jawab Gus Azlan. "Chek perkembangannya,"lanjut Gus Azlan. "Kapan?"tanya Abila.

"Siang ini mau?"usul Gus Azlan. Abila mengangguk. "Sambil jajan ya,"pinta Abila. Gus Azlan tersenyum, ia mengangguk.

Gus Azlan bangkit dari tidurannya, ia membenarkan posisi duduknya menghadap Abila. "Memang mau jajan apa, hm?"tanya Gus Azlan.

Terdengar Abila bergumam, sembari mengetuk-ngetuk dagunya. "Basreng, cimol, cilok, sama apa itu namanya teh lupa,"

"Kue pukul,"lanjut Abila. Gus Azlan mengernyitkan alisnya, sepertinya ia tak asing dengan nama kue itu. "Kue cubit kali,"ralat Gus Azlan.

"Kalo di cubit nggak berasa, kalo di pukul baru berasa,"sahut Abila. "Ada-Ada saja, kamu,"kata Gus Azlan sembari mengacak-acak mukena Abila.

Abila terdiam, ia menatap mimik wajah Gus Azlan. "Kenapa hm?"tanya Gus Azlan sembari menatap manik mata Abila. "Aku pukul kamu boleh?"Abila berbalik tanya.

Belum sempat Gus Azlan menjawab, Abila sudah mengerucutkan bibirnya, perlahan ia menundukkan kepalanya, "Yaudah kalo nggak boleh mah. Palingan si Ade ngeces,"

Gus Azlan menghela napas pasrah. "Iya boleh, Khum."

Abila kembali mendongakkan pandangannya dengan tatap senang ia menatap Gus Azlan. "Yeayy,"

"Pelan-pelan ta--"ucapan Gus Azlan terjeda disebabkan oleh pukulan cukup keras dari Abila tepat mengenai pipi sebelah kirinya.

Abila meniup kepalan tangannya, tanpa rasa berdosa sama sekali. Terlihat Gus Azlan memegangi pipinya. Abila melirik kearah Gus Azlan yang terus memegangi pipinya. "Sakit?"pertanyaan yang tak seharusnya ia ucapkan pun terlontar dari mulutnya.

Gus Azlan menarik napas dalam-dalam dan mengeluarkan nya perlahan, "Nggak apa-apa,"

Abila menopang kedua pipi Gus Azlan, ia mengusap pipi sebelah kiri Gus Azlan mengenakan ibu jarinya. "Maaf,"ucapnya dengan raut wajah merasa bersalah.

Gus Azlan tersenyum, ia memegang punggung tangan Abila,"Nggak apa-apa,"

Abila terus mengusap pipi Gus Azlan mengenakan ibu jarinya. Ia meniupi pipi Gus Azlan, "Cara mengurangi rasa sakit mah bukan di tiup, Khum."kata Gus Azlan

"Terus di apain?"tanya Abila bingung."Dicium,"jawab Gus Azlan cepat, tak lupa dengan senyum menggodanya.

Abila memutarkan bola mata malas. "Ayo lah Khum,"kata Gus Azlan.

"Ck,"Abila mengecup singkat pipi sebelah kiri Gus Azlan. Membuat Gus Azlan tersenyum manis. Abila menjauhkan kedua lengan nya di pipi Gus Azlan.

Gus Azlan merentangkan tangannya, "Ngapain?"tanya Abila. "Peluk ish,"jawab Gus Azlan.

My Cold GusTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang