LIMAPULUHSATU

9.7K 778 72
                                    

Assalamualaikum teman
Happy reading yak

"Kalau cinta kamu gak nyata, setidaknya jangan ngasih harapan."

-Rayendra Gunadhya.

*******

"Iya maaf, kamu jangan terlalu percaya sama si Kemal makanya"sahut Jefni di telepon. "Kalo bukan anak Uwa Ridwan udah gue buang tuh ke kolong jembatan merah,"gumam Jefni tak jelas.

"Kamu bilang apa Jef?" tanya Cilla.

"Ah, engga. Itu si Navy ngajakin manjat,"jawab Jefni.

Disisi lain Abila melihat abang sepupunya sedang asik berbincang-bincang Ria, di telepon. Sebuah ide jahat muncul di pikiran Abila. Ia berjalan menghampiri abangnya di teras Ndalem. "Sayang, kamu telponan sama siapa?,  kamu selingkuh, ya?"tanya Abila.

Jefni menoleh,"Brengshake Abila. Jangan bikin gue ribut sama pacar gue deh!"sahut Jefni.

Abila tersenyum meledek,"Sayang kok kamu gitu?"

"Jef. Aku udah gak percaya lagi sama kamu, aku kecewa. Kayaknya sampai sini aja deh,"ujar Cilla.

Tut

Cilla memutuskan hubungan telepon sepihak. Jefni menoleh menatap Abila dengan tatapan tajam. "Gara-gara lo, cewe gue jadi gini!"bentak Jefni. 

Abila tersentak kaget. Baru kali pertama ia melihat dan mendengar abang sepupunya ini marah dan membentak dirinya. Rasa bersalah pun muncul, ia pikir semuanya tidak akan seperti ini. "Maaf bang,"ujar Abila sembari menundukkan kepalanya.

"Gak. Gue mau balik, dan lo"Jefni menunjuk Abila. "Jangan harap gue mau jadi sepupu lu lagi!"tandas Jefni sembari menekan kata mau.

Setelah mengatakan itu Jefni melengos pergi meninggalkan Abila yang terus menggerutuki dirinya sendiri. "Bang Jefni, kenapa? Biasanya dia gak marah kalo gue kerjain gini. kan ini bukan kali pertama gue ngelakuin ini."monolog Abila

"Si Cilla juga mungkin udah kenal gue. Kalo gue itu ade sepupunya dia."

Memang Abila sering sekali melakukan hal ini tapi Jefni tidak sampai membentaknya. Jefni malah langsung mengadu ke Bunda Zahra dan tidak sama sekali marah pada Abila. Hanya Bunda Zahra yang marah pada Abila. Karena Ia begitu jahil kepada Jefni yang berstatus abang sepupunya ini.

Abila menghela napas."Gue salah apaan sih?, semua orang jauhin gue."

Abila pun berjalan memasuki Ndalem, namun teriakan seseorang menghentikan langkahnya,"Bilnong. Gue beli parfum baru, lu harus cium wanginya."kata Syaqila sembari berlari kearah Abila.

Syaqila menyodorkan lengan nya tepat di hidung Abila,"Cium deh. Wangi tau,"titah Syaqila.

Abila menjauhkan wajahnya dari lengan Syaqila,"Wangian juga parfum cowok. Parfum cewe wanginya aneh-aneh."

"Elah cium dulu napa sih,"ujar Syaqila berusaha membujuk sahabatnya itu supaya mau mencium wangi parfum barunya.

Abila menghela napas pasrah,"Sini." Abila menarik lengan Syaqila dan menghirup wangi parfumnya. "Wanginya, mirip apa memang sama?"batin Abila bertanya.

Entah kenapa wangi parfum Syaqila dan parfum yang ia cium dari kemeja suaminya itu sangat mirip. Apa ini suatu kebetulan? atau bahkan ada hubungan rahasia antara suaminya dan juga sahabatnya ini?. Masih menimbulkan tanya tanda di pikiran Abila. Tapi, mana mungkin sahabatnya yang sudah ia anggap saudara kandungnya sendiri, menghancurkan hubungannya dengan Gus Azlan.

My Cold GusTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang