DUAPULUHDELAPAN

15.8K 913 11
                                        

Assalamualaikum.

Vote sama comment nya jangan lupa hhi. Gratis kok.

Happy reading.
________

"Ambisi yang dilandasi gengsi tak akan pernah membuat manusia dikenang karena prestasi."

-Aydan maulana alhanan.

********

"Abi sama umi langsung pulang ke bandung. Kalian kalau mau keliling jakarta dulu gapapa kok."kata umi Maryam.

Mereka berjalan keluar dari area bandara. "Antarctica kita keliling jakarta dulu ya?"bujuk Abila dengan mengeluarkan puppy eyes nya.

"Kita langsung pulang aja ya. Kamu kan besok sekolah."kata Gus Azlan.

"Ayolah. Kali ini aja, ya, ya, yaa" Abila terus membujuk Gus Azlan.

"Gapapa kali Azlan, turutin kemauan istri kamu."sahut abi Hanan.

Gus Azlan menghela napas pasrah. "Yaudah iya"

"Asyikk. Muach, makasih Antarctica" kata Abila kegirangan, ia mengecup pipi Gus Azlan.

Perlakuan Abila membuat Gus Azlan mematung seraya memegang pipi kirinya. "Ayo. Malah bengong." Kata Abila membuyarkan lamunan Gus Azlan.

"Umi, abi, hati-hati ya di jalan." Gus Azlan mencium tangan kedua orang tuanya itu, dan Abila mengikutinya.

"Kamu juga hati-hati bawa mobil nya."kata umi Maryam.

"Iya umi."

"Assalamualaikum."salam Abila dan Gus Azlan barengan.

"Waalaikumus'salam"

Gus Azlan membukakan pintu mobil untuk Abila. Ia mengelilingi mobilnya dan duduk di kursi pengemudi. Tidak lupa ia memasang seatbelt nya dan juga seatbelt Abila.

"Mau kemana?."tanya Gus Azlan yang mulai melajukan mobilnya, merayapi jalanan ibukota jakarta.

"Terserah" Jawab Abila seadanya.

"Mau makan siang?"tawar Gus Azlan.

"Boleh"

"Mau makan apa?"Tanya nya lagi.

"Terserah"

"Hm. Mie ayam?"

"Engga mau, bosen."

"Bakso?"

"Engga mau"

"Nasi goreng?"

"Engga"

"Mau bubur?"

"Engga. Bubur mana enak di makan siang-siang"

"Mau nya apa hm?."

"Terserah."

"Ya allah boleh ngeluh ga?."Batin Gus Azlan mengeluh.

My Cold GusTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang