EMPATPULUHDELAPAN

9.8K 863 140
                                    

Assalamualaikum temannn,

Seperti biasa
Happy reading.

"Saya sudah niat serius sama kamu, tolong kerja samanya."

-Tegar Maulana Thabrani.

*****************

"Tim lu menang?"tanya Syaqila. Abila mengangguk, "Tim siapa dulu dong."kata Abila

"Oh iya Bil. Kamu, udah hapal sampai surah mana?"tanya Nia. "Tar gue inget-inget dulu."kata Abila

"Baru sampe al-fajr."jawab Abila, "Gue udah sampe an-naba dong,"sahut Syaqila membanggakan diri.

"Sombong, tar pada lupa nangis."ledek Abila

"Bukan sombong sih, cuman ngasih tau aja,"ujar Syaqila.

Abila mencibir. "Sama aja,"

"Oh iya Put. Tegar gimana nih?, masih ngejar-ngejar?"tanya Abila penasaran. Pipi Putri pun lantas memerah, "Jangan bahas itu."kata Putri menahan salting nya.

"Langsung nikahin aja ya, kan sama-sama saling suka."sahut Aiza membuat pipi Putri tambah memerah. "Ning, jadi malu aku."Putri menutup wajah nya menggunakan kedua telapak tangan.

Terdengar suara ketukan pintu kamar asrama mereka."Assalamualaikum,"salam seorang gadis.

"Waalaikumus'salam,"Nia pun lantas membuka pintu kamar asramanya, terlihat salah satu santriwati disana.

"Afwan, Nia. Ada, Abila tidak?"tanya santriwati itu.

Nia pun mengangguk, "Siapa Na?"sahut Abila bertanya.

Nia menoleh, "Ini. Nadya nyariin kamu."

Abila bangun dari duduknya."Mau gue bantu?"tawar Syaqila, Abila menggelengkan kepalanya. "Gausah, gue cuman keseleo. Bukan lumpuh, jadi tenang aja."tolak Abila

"Yeh. Niat gue bae mau bantu lu. Lu kalo ngomong suka seucap-ucap."sahut Syaqila

Sedikit tertatih-tatih Abila berjalan menghampiri Nadya, "hm. Napa Nad?"tanya Abila.

"Umi berpesan sama aku. Kata, beliau kamu harus ke Ndalem sekarang,"jawab Nadya memberitahu.

"Ngapain?,"tanya Abila.

Nadya menggelengkan kepalanya, "Aku kurang tau, Bil."

Abila mengangguk, "Oke lah. Makasih ya."

"Kalo gitu aku pamit, Assalamualaikum."pamit Nadya

"Waalaikumus'salam,"

Nadya segera meninggalkan asrama Abila and the gengs. Abila menghela napas, "perasaan gue udah gaenak nih. Serius sumpah,"ujar Abila.

Nia yang berusaha menenangkan hati Abila pun lantas mengusap-usap pundak Abila. "Bismillah, semoga gak ada apa-apa."

Abila mengangguk, ia menoleh. "Gue ke Ndalem dulu ya, babay. Assalamualaikum,"pamit Abila.

My Cold GusTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang