Assalamualaikum temannn.
Happy reading!!"Seperti hujan, dia datang ketika senja pergi."
-Arkana Raihan Ikhtiari.
*******************
Keesokan harinya. Abila masih terlilit oleh selimut tebal nya, semalam hujan begitu deras. Setiap tanah dan pikiran telah basah pada malam itu. Abila meraba kasurnya. Sepertinya, Gus Azlan tidak pulang malam itu. Abila membuka manik matanya,
ia mengulurkan tangannya untuk mengambil ponsel nya di nakas. Abila mengucek-ucek matanya, dan menyalakan ponsel milik nya. "Hoam."
"Males sholat shubuh, Astagfirullahalazim."monolog Abila,
Lima menit kemudian, terdengar suara langkah kaki. Seorang itu membuka pintu kamar, "Assalamualaikum."sapanya pelan
Abila sudah ingin menutup kembali matanya, tetapi terhalang oleh sapaan seseorang, ia menoleh dan terlihat seorang lelaki. Rindu sih engga, cuman agak aneh aja bila tak ada seorang lelaki tersebut.
"Waalaikumus'salam."jawab Abila, Gus Azlan menghampiri Abila, "sudah sholat shubuh?,"tanya Gus Azlan.
Abila bangkit, dan bersandar. Ia menggelengkan kepalanya, "loh kenapa?"Gus Azlan bertanya kembali. Ia duduk di pinggiran kasur, dan menghadap Abila.
Abila mencium lengan Gus Azlan. Dan di hadiahi, kecupan di pipi kanan kiri, serta di dahinya. "Baru, bangun."jawab Abila dengan suara khas bangun tidur sembari menggaruk-garuk, tengkuk nya gatal.
Abila menyeruduk ke dada suaminya itu, ia memeluk nya. "Mari tidur lagi,"ujar Abila sembari menutup perlahan matanya.
"Sholat dulu,"ujar Gus Azlan sedikit melarang Abila untuk tidak tertidur kembali. Entah kenapa, sekarang Abila tidak mengeyel dan mau mendengarkan apa kata suaminya. Mungkin hanya kali ini saja dia seperti ini.
Abila mengangguk, ia melepas pelukan. "Mau berjama'ah?"tawar Abila, sembari mencepol rambutnya.
"Aku udah tadi. Di masjid,"
Abila mengangguk, "Oke." Ia beranjak turun dari kasur, dengan malasnya Abila berjalan menuju kamar mandi.
Ia tidak mandi, melainkan hanya wudhu saja. Sebab, pagi ini sangat dingin sekali. Mungkin, efek hujan tadi malam?.
Tak selang beberapa lama, Abila keluar dari kamar mandi, ia mengambil mukena dan sajadahnya. Ia pun memakai mukenanya dan segera melaksanakan kewajiban nya.
Tak hanya Abila saja yang sedang sholat. Terlihat Gus Azlan yang anteng duduk di atas kasur, sembari membaca Mushafnya.
Aktivitas keduanya pun selesai mereka laksanakan. Abila berjalan dengan lesuh, ia menaiki kasur. Abila masih mengenakan mukena nya. Ia melihat wajah pucat Gus Azlan, "Kenapa?"tanya Abila yang duduk berhadapan dengan sang suami di atas kasur.
Gus Azlan menggelengkan kepalanya, "Sakit?. Itu bibir sama muka pada pucet gitu."Abila mengejar jawaban
"Masuk angin, sama gak enak di tenggorokan"jawab Gus Azlan. Apakah Abila bakal mengomel?, Oh tentu saja. IYA.
KAMU SEDANG MEMBACA
My Cold Gus
Short StoryAbila lafatunnisa seorang gadis cantik yang menduduki bangku kelas 12, hobi dia bermain bola dan dia juga suporter Chelsea garis keras. Tingkah nya yang sedikit Astagfirullahalazim ini, membuat siapa pun yang melihat nya bisa mengelus dada, Abila sa...