16. Different.

5.8K 1K 268
                                    

Sebelum baca, vote dulu, lalu komen, ok thanks.

Btw, seriusan? Aku update setiap hari, tapi kayak gak dihargai sama sekali, minimal komen apa, belum aja book ini di telantarin kayak Darkness.

***
Jake merasa gak ada yang berubah dengan hidupnya kalaupun orang tuanya tidak ada di rumah ataupun ada di rumah.

Apa karena dia jiwanya sudah menjadi anak yang patuh ya? Terbukti sekarang belum terlalu malam, Jake sudah memilih untuk pulang ke rumah.

Junhee saja bingung, namun dia gak akan memaksa Jake untuk terus mengikutinya kemanapun sih.

Jadi dia pulang, sekarang Jake sendirian di rumah bersama para pelayan di rumahnya sih.

Maksudnya, Jake sekarang di kamar sambil membuka laptopnya, dia harus memeriksa kembali file ppt yang harus dia presentasikan besok.

Mana dia gak sekelompok di antara kedua temannya lagi.

Tapi dia sekelompok sama ketua kelas sih, Minseo mungkin bisa diajak untuk kerja sama besok.

Kelly dan Dylan juga tidak satu kelompok, karena kali ini dosen yang menentukan kelompoknya, katanya kalau milih sendiri nanti malah gak adil buat yang lainnya.

Bilang saja kalau anak kelasnya gak setuju jika dia dan kedua temannya itu satu kelompok.

Jake memeriksa handphonenya ketika ada pesan masuk disana.

Ternyata dari Minseo, Jake segera membuka isi pesan tersebut.

Jake, apa ada yang berantakan? Maaf ya, aku membuat pptnya buru-buru.

Padahal Jake kebetulan sekali sedang memeriksa file ppt yang dikirim oleh Minseo tadi.

Setelah dia periksa sih gak ada yang aneh ataupun berantakan sama sekali, cowok ini merendah sekali.

Jake segera membalas pesan Minseo.

Tidak ada yang berantakan, terima kasih ya.

Dan ya, gak ada lagi yang mereka mau bahas jadi tukar pesannya hanya sampai disitu.

Jake segera menutup laptopnya ketika sudah selesai memeriksa file yang dibutuhkan untuk besok.

Sekarang waktunya untuk tidur, Jake segera menaruh laptopnya ke nakas lalu mematikan lampu tidurnya.

Berniat untuk tertidur, tapi setelah beberapa puluh menit, matanya bahkan gak mau terpejam sama sekali.

Ayolah, dia bahkan biasanya mudah tidur, Jake masih tiduran di atas lalu mengambil handphonenya.

Biarkan saja lampu tidurnya mati, sekarang dirinya hanya diterangi oleh cahaya dari handphonenya itupun tidak terang-terang sekali.

Dia melihat pesan dari mamanya yang dikirim tidak lama dari Minseo mengirimnya pesan.

Jake segera membalas pesan dari mamanya yang tampak biasa saja baginya.

Lalu dia membuka sosial medianya dan lagi-lagi di explorenya ada Sunghoon, kali ini bukan foto, tapi video.

Entah ini siapa, mungkin temannya Sunghoon sedang merekam Sunghoon yang sedang bermain ice skating saat ini.

Sumpah, cowok itu, apa sih yang gak bisa dia lakukan? Dia tidak suka dengan Sunghoon, tapi Jake malah tetap saja menonton video tersebut sampai habis.

Setelah melihat tanggal disana, itu sudah lama ternyata, tapi kenapa muncul di explorenya coba.

Dia segera melihat-lihat yang lain, lalu muncul lagi foto Sunghoon dan teman-temannya.

Act My Age -sungjakeTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang