59. Propose.

3.1K 562 266
                                    

Sebelum baca, vote dulu, lalu komen, ok thanks.

Seneng deh lihat part kemarin, komennya banyak, walaupun isinya marah-marah semua, wkwkw.

Komen juga di part ini, oke.

***
Jake tidak bisa tidur, sialan matanya bengkak saat ini, dia menatap cermin di hadapannya saat ini padahal sudah tengah malam.

Dia tentu saja tadi gak mau bertemu orang tuanya, tapi ada pelayan yang membawakan makanan ke kamarnya, Jake tentunya menyuruh taruh di depan pintu kamarnya saja.

Sebaiknya dia kompres lalu pergi tidur, Jake berjalan kearah kamar mandi sambil membawa handuk kecil untuk dia basahi.

Setelah selesai, dia kembali ke atas ranjangnya, bukannya memasang kain tersebut ke matanya, dia malah memainkan handphonenya.

Matanya melihat ke sebuah snap yang ada di sosial media pacar ah bukan, mantannya.

Dia mau melihat kearah lain, tapi tangannya malah memencet snap tersebut.

Terlihat dia sedang berkumpul bersama teman-temannya dan Jake bisa melihat muka Sunghoon yang lebam disana tentu saja itu karena pukulannya tadi.

Rasain biar mampus mukanya lebam seperti itu, Jake memutarkan bola matanya, lagipula dia enak sekali bisa kumpul-kumpul tanpa beban bersama temannya setelah berhasil membuatnya seperti ini, sialan, cowok itu memang bajingan sekali.

Dia melihat snap yang lain berupa video, ternyata di repost oleh Sunghoon.

"Mukamu kenapa coba? Habis berantem? Sampai lebam begitu.'

"Apaan? Bukannya keren?"

"Keren kepalamu, berantem sama siapa deh? jujur aja."

"Aku sengaja memukul mukaku dengan kuat agar fokus ujian, abaikan aja."

"Perkataanmu gak bisa dipercaya sama sekali."

Sunghoon hanya tertawa di video tersebut saat mendengar ucapan temannya, lalu Jake melihat Sunghoon yang langsung meringis sambil mengusap pipinya yang lebam itu.

Dan suara tertawaan teman-teman mantannya itu menemani suara ringisan Sunghoon disana.

Mantan ya? Jake bahkan gak pernah berpikir jika dirinya dan Sunghoon akan berubah status dari pacar menjadi mantan.

Jake kembali menahan dirinya agar tidak emosional saat ini, bisa-bisa matanya akan terus membengkak sampai besok.

Dia kembali handphonenya sambil memberikan chat ke mantannya itu.

Jake hanya merasa bersalah saja karena memukul Sunghoon tadi saat di parkiran kampus.

Maaf.

Iya, hanya itu saja, Jake tau sih, Sunghoon gak akan membalas chatnya lagi, kenapa sekarang Jake yang berharap ke Sunghoon?

Lagipula apa sih yang dikatakan orang tuanya sampai membuat Sunghoon semarah itu kepadanya? Jake baru saja mau meletakkan handphonenya.

Namun ada suara notif, dia segera menyalakan lagi handphonenya untuk melihat apa yang ada disana namun yang dia temukan hanya notif gak jelas dari kartu perdananya, sialan.

Kan? Padahal Jake yang tadi memutuskan Sunghoon, sekarang malah dia tidak rela saja rasanya, sialan.

Jake kembali menaruh handphonenya lagi namun ada suara notifikasi lagi, malas, palingan isinya gak jelas lagi.

Tapi setelah di dengar-dengar, suaranya berkali-kali, Jake segera membuka handphonenya.

Oh? Santai aja, lagian gak masalah kalau kamu mukul mukaku tadi.

Act My Age -sungjakeTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang