47. Library.

3.5K 669 106
                                    

Sebelum baca, vote dulu, lalu komen, ok thanks.

Capek astaga, komennya gila sepi bener, pas mau ditamatin, gak mau, disuruh komen, gak mau juga, enak bener kalian, sini gantian, kalian aja yang buat book:)

***
Sunghoon menatap kearah kepala prodinya yang sedang berbicara dengan mamanya saat ini.

Sialan, berasa apaan aja coba, ternyata kejadian di kantin kemarin membuatnya dipanggil ke ruangan ini dan disana ada cowok yang dia pukul kemarin, dia katanya gak terima karena dipermalukan di kantin.

Lalu mulai playing victim seperti cewek, Sunghoon sih biasa aja saat ini, mamanya bahkan gak marah sama sekali dengan tingkahnya saat ini.

Mungkin sudah biasa menghadapi hal ini, karena di sma kan, Sunghoon selalu membuat orang tuanya datang ke sekolah karena kasus yang dia buat.

Bahkan pernah ada anak sekolahnya dia buat masuk ke rumah sakit karena membuatnya marah sekali saat itu.

"Seperti cewek," sindir Sunghoon yang terdengar oleh cowok yang dia pukul itu.

Berbeda dengan mamanya yang hanya menyenggol lengan anaknya itu, sudah disini masih aja cari masalah.

Pada akhirnya sih ini ujungnya damai, entahlah mamanya itu memang pintar sekali kalau bahas beginian, wajar aja kalau bersama kliennya, mamanya selalu memenangkan kasus yang terjadi di kliennya.

"Lagian kamu kenapa sih sampai memukulnya begitu?"

"Dia cari masalah duluan, tapi seolah-olah aku yang cari masalah sama dia," balas Sunghoon saat dia keluar dari ruangan kepala prodi fakultasnya itu.

Buang-buang waktu sekali, Sunghoon padahal tadi ada praktek, tapi ya tidak peduli sih, dia tinggal bertanya aja ke dosennya nanti kalau dirinya gak mengerti.

"Masalah kuliah?"

"Iya," balas Sunghoon sambil menoleh kearah mamanya yang cuma tersenyum kecil kearah anaknya itu.

Sunghoon mengantar mamanya sampai depan fakultasnya, karena sehabis praktek nanti, masih ada kelas lagi, jadi dia gak mungkin bolos juga.

"Baiklah, jangan cari masalah lagi, mama mau kembali ke kantor, ok?"

Sunghoon cuma memutarkan bola matanya membuat mamanya tertawa kecil lalu berjalan pergi meninggalkan anaknya yang kembali masuk ke dalam gedung fakultasnya.

Dia berjalan kearah parkiran, tapi malah bertemu dengan pacar anaknya yang memakai jas dokternya.

"Lho ada mama? Ngapain?" tanya Jake yang gak terlalu canggung lagi dengan mama pacarnya itu.

"Sunghoon buat masalah."

Jake meringis ketika mendengar itu, "Oh, masalah dia memukul cowok di kantin?"

Mama pacarnya itu mengangguk saat mendengar ucapan Jake barusan.

Dia melihat jelas hal itu, tapi gak tau sih kalau masalahnya sampai membuat mama pacarnya di panggil ke kampus juga atau cowok itu aja yang berlebihan sekali.

"Lagipula kamu habis darimana?"

"Dari kelas, tapi sekarang mau ke perpustakaan mengembalikan buku-buku ini," balas Jake sambil menunjukkan banyak buku yang berada di tangannya saat ini.

Mama pacarnya itu cuma mengangguk lalu pamit pergi sambil tersenyum kearah Jake yang ikutan tersenyum sambil berjalan pergi ke perpustakaan.

Teman-temannya sudah disana semua, niatnya mengerjakan tugas di perpustakaan.

Tapi karena Jake tadi terlalu rajin, dia bawa aja buku di perpustakaan ke kelas, eh ujungnya tetap saja kembali ke perpustakaan.

"Terima kasih," ucap Jake ketika ada cewek yang membantunya untuk membuka pintu perpustakaan.

Act My Age -sungjakeTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang