55. Midnight Date.

2.9K 550 82
                                    

Sebelum baca, vote dulu, lalu komen, ok thanks.

Komen yaw, oke.

***
Jake pikir Sunghoon mengajaknya pergi saat malam hari itu buat kencan ternyata bukan sama sekali.

Pacarnya itu malah mengajak dirinya ke acara balapan, sial, Jake kalau ketahuan orang tuanya bakalan mampus sih.

Mama dan papanya memang mengizinkannya pergi, tapi gak pergi ke balapan juga.

"Biasa aja kali, kita hanya menonton."

"Terus kalau tiba-tiba polisi datang?"

"Ya langsung kaburlah," balas Sunghoon sambil menatap kearah Jake yang cemberut saat ini.

Untuk kali ini dia bawa motor, jadi kalau kabur ya mudah, dia juga bisa mudah bersembunyi juga.

"Kamu taukan kalau kita mau ujian?"

"Tau, bukan hanya kamu yang mau ujian, sayang," balas Sunghoon sambil menatap Jake yang tidak mengerti lagi dengan pacarnya.

Artinya dia sama pacarnya itu sudah pacaran beberapa bulan karena mereka sudah mau uas saja, hubungan mereka ya gitu-gitu aja, masih dengan Jake yang gak mau ke rumah Sunghoon.

Tapi ketika Sunghoon mau ke rumah Jake, Jake malah gak mau pacarnya masuk dan harus menunggu di depan gerbang rumahnya saja.

Beberapa bulan gak ada perubahan sama sekali juga, oh ada sih, Sunghoon bisa merasakan kalau papanya itu gak terlalu menatapnya dengan tatapan yang menyakitkan lagi.

Itu sebuah hal yang bagus tentunya, tinggal menunggu papanya berubah menjadi orang yang tidak egois lagi saja.

"Sebentar lagi kamu ulang tahun, mau hadiah apa?" tanya Sunghoon ke pacarnya itu, mau gimana lagi, pacarnya lebih tua sebulan dari dirinya.

"Serius kamu bertanya kado ke aku?"

Sunghoon mengangguk, kan mereka malah gak fokus sama balapannya dan malah fokus ke pacarnya itu.

Bagus deh, Jake juga gak tertarik melihat balapan yang ada disini, mana berisik sekali lagi, ada banyak yang berseru menyemangati orang-orang yang sedang balapan tentunya.

"Aku sebenarnya punya hadiah yang istimewa tapi nantinya kamu bakalan memukulku."

"Sejak kapan Sunghoon takut aku pukul?" tanya Jake sambil merasakan tangan Sunghoon yang berada di kepalanya saat ini.

"Entah, tapi kado ini bakalan buat kamu beneran marah sih."

Jake mengeryitkan dahinya, emangnya apaan coba kado dari Sunghoon yang bisa membuatnya malu.

Matanya menatap curiga kearah pacarnya, "Kamu gak membeli kado yang aneh ataupun mesum, kan?"

Mesum? Kenapa pacarnya malah berpikir dirinya membeli kado yang aneh-aneh coba.

"Hah? Kok bisa ke mesum."

"Bisa saja kamu membeli penga-"

Jake menghentikan ucapannya apalagi saat melihat ekspresi pacarnya saat ini.

Sepertinya kurang cocok bagi mereka membicarakan hal itu.

"Pengaman, kan?"

Jake menoyor kepala pacarnya yang malah tertawa di hadapannya, Jake sudah jelas-jelas menghentikan ucapannya dan pacarnya itu malah mengucapkan dengan lantang kata tersebut.

"Aku gak segila itu Jake, apalagi kamu saat ini statusnya masih anak orang."

"Aku sampai kapanpun tetap menjadi anak orang bego," balas Jake dengan kesal dia mau menggerutu ke pacarnya tapi malu soalnya disini ramai.

Act My Age -sungjakeTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang