63. Gift.

2.6K 520 58
                                    

Sebelum baca, vote dulu, lalu komen, ok thanks.

Komen ya, komen jangan lupa.

Kalau banyak ya, aku bakalan double up;)

***
Karena sekarang sudah masuk waktu liburan, jadi Jake gak ada keperluan apapun untuk keluar.

Dia hanya diam di kamarnya, orang tuanya tidak ada juga, masih di temani dengan kado yang banyak sekali di kamarnya, masih belum dia buka-buka.

Mau bagaimana lagi, pasti isi kadonya semuanya sudah dia miliki di kamarnya ini.

Tapi dia belum membuka kado orang-orang terdekatnya sih, kecuali punya Kelly yang membuatnya emosi saat membukanya.

Jake hanya memainkan handphonenya sebelum akhirnya pintu kamarnya terbuka.

"Jake, ayo temani aku ke mall."

Mata Jake menoleh kearah seseorang yang membuka pintu kamarnya.

Dia pikir Junhee yang berada di sana, ternyata malah ada kakak sepupunya saat ini.

"Lho? Ada kak Nana, sama siapa kesini?" tanya Jake sambil menaruh handphonenya dan bangkit dari ranjangnya.

"Di antar supir, ayo temani aku ke mall," ajak Nana sambil menatap sepupunya itu.

Jake sudah mandi sih, walaupun saat ini hanya menggunakan kaos santai saja, lagipula diakan gak berniat kemana-mana tadi.

"Kapan?"

"Nanti siang, sekarang mah terlalu pagi untuk ke mall," balas Nana sambil duduk di sofa yang ada di kamar sepupunya itu.

Lalu matanya menoleh kearah kado-kado yang di letakkan gak jauh dari sofa.

"Ini kado ulang tahunmu kemarin, kan?"

Jake mengangguk sambil berjalan kearah kado tersebut dan mulai duduk di lantai, biar lebih enak aja bukanya.

Dia akan buka deh, sekalian ada sepupunya disini, dia mau tau sepupunya memberikan kado apa ke dirinya.

Soalnya di banding Junhee, kakak sepupu di hadapannya ini pasti lebih waras sedikit.

"Kenapa belum di buka? Padahal kamu ulang tahun sudah hampir seminggu yang lalu."

"Malas, isinya pasti aneh-aneh."

"Aneh-aneh?" tanya Nana sambil mengambil salah satu kado yang ada di hadapannya, dia ikutan duduk di lantai bersamaan dengan Jake yang sedang memegang kotak kadonya juga.

Jake membuka kado yang diberikan pacarnya, padahal cincin dan lamaran tengah malam itu sudah Jake anggap sebagai hadiah tersendiri.

"Oh iya, kamu sudah mau menikah saja, padahal aku dulu ingat sekali suka mengajakmu membeli eskrim bersama."

"Beli eskrim bersama? Kakak gak salah ingatan?"

"Enak aja, ingatanku masih oke, kamu aja yang dasarannya pelupa," balas Nana membuat Jake tergelak, ya memang sih, dia memang pelupa orangnya, untung aja kalau tentang pelajaran dirinya gak pelupa orangnya.

"Aku bantu buka ya."

Jake mengangguk sambil membuka kado dari pacarnya yang ternyata berupa jam tangan yang tentu saja harganya gak main-main.

Padahal saat dia cari tau harga cincinnya saja, Jake sudah geleng-geleng kepala.

Benar-benar deh, keluarga pacarnya itu memang suka menghambur uang, walaupun orang tuanya sama saja sih.

"Bentar, kamu gak lagi hamilkan?"

"Kenapa kakak bertanya begitu?" balas Jake yang kaget saat mendengar pertanyaan dari sepupunya barusan.

Act My Age -sungjakeTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang