Orang tua mana yang tega meninggalkan anaknya?
Bagiku, walaupun Mama dan Papa pergi meninggalkanku, aku masih tetap mencintainya. Mereka dahulu sayang sekali kepadaku. Yah, aku hanya ingat beberapa potongan memori saja, sih. Juga beberapa foto kebersamaan kami sebelum mereka meninggal.
Aku menceritakan hal ini karena baru saja menemukan surat yang kubuat waktu kecil dahulu. Saat aku masih tinggal bersama kakek dan nenek sebelum mereka juga meninggal.
Kejam, ya, kehidupan ini. Mereka merenggut semua yang kucintai.
Padahal hari ini aku ada janji keluar dengan Haidan dan Jona untuk mengerjakan tugas kelompok. Namun, pikiranku tenggelam ke masa lalu saat menemukan sebuah foto dari dalam koper.
Tadinya iseng saja, sih, membuka koper lama yang kupakai saat pindahan.
Ma, Pa, kalian sudah sampai di surga? Val juga ingin lihat indahnya surga bersama kalian.
Kata Nenek, kalian pasti bahagia di sana kalau Val rajin belajar dan makan teratur. Val dapat juara sepuluh besar, loh! Val juga makan sehari tiga kali dengan yang sehat-sehat. Nggak usah cemaskan Val, Val udah gede dan bisa jaga diri, kok, di sini.
Kalian pasti bahagia, 'kan, di sana? Maaf, ya, Val nggak bisa ikut temani kalian.
Membaca surat tersebut belum selesai, aku mengambil tisu untuk mengelap air mata. Ternyata aku pernah alay juga.
Ma, Pa, Val sayang kalian. Kenapa kalian meninggalkan Val sendirian? Padahal Val cinta sama Mama dan Papa. Tapi, meskipun Valya belum pernah merasakan secara langsung cinta kalian, Val dapat merasakannya, kok.
Mama, Papa, Valya mencintai kalian. Terima kasih sudah melahirkan Valya ke dunia ini.
"Huaaaaaa!"
Sial, aku jadi menangis bombay gara-gara surat yang dibuat Valya kecil. Padahal anak itu dahulu hanyalah gadis polos yang tidak mungkin bisa membuat kalimat dengan arti sedalam ini.
"Valya."
Teguran itu membuatku segera mengusap air mata. Tante Darla berada di ambang pintu kamarku ketika aku menoleh.
Dengan wajah menatap hal lain, ia berkata, "Kamu belum makan siang? Hari ini ada nasi goreng spesial kesukaanmu, tuh."
Mataku mengerjap berkali-kali, memastikan tidak salah dengar. Tante Darla yang biasanya cuek saja terhadapku, tiba-tiba baik? Ada apa?
"Kenapa? Kamu nggak mau? Ya uda-"
"Mau, kok. Valya abis ini langsung turun."
Dalam hati aku tersenyum sangat senang. Senang sekali mendapat perhatian sebesar ini. Rasanya bahkan nasi goreng itu ingin kumakan sendiri sampai habis. Meskipun ternyata bukan masakan Tante Darla sendiri, sih.
***
day 9 : Buat songfic dari lirik lagu yang di-generate oleh website https://theselyricsdonotexist.com/ temanya diisi Love, Genre-nya bebas, Mood-nya bebas.
awalnya Jona atau Haidan mau muncul lagi, ternyata dapat tema pas buat si Valya, hehe
semangat, Val!.
09 Februari 2022.
KAMU SEDANG MEMBACA
Coffee Time [END]
RandomCoffee is always a good idea. Kehidupan random dari empat orang tokoh utama yang memiliki sifat berbeda dan secara kebetulan terhubung. "Ngopi dulu aja sini." #DWC NPC 2022 #DWC NPC 2023 #DWC NPC 2024 Copyright 2022 @Julysevi