15 | Rei Kastara - Family

1 0 0
                                    

Aku masih penasaran dengan sosok yang aku lihat waktu itu di area game Here Lecheard. Kenapa tiba-tiba menghilang bersama Chelsea. Apalagi gara-gara kedatangan Valya jadi terpotong kegiatanku.

Akhirnya, aku melanjutkan hari ini, log in lagi ke game itu.

Awalannya masih sama. Aku berada di permukaan daerah yang tandus dan panas. Lalu, masuk dulu ke bangunan yang waktu itu, kemudian barulah memulai game.

"Sssttt."

Suara musuh?

Aku mengendap-endap lagi di bagian terbawah bangunan besi tinggi itu. Kali ini, senjata yang aku bawa adalah senapan angin. Moncongnya aku arahkan ke kanan.

Suara grasak-grusuk semakin jelas dari balik semak-semak kering. Pohon mati yang waktu itu masih ada, kini terlihat sosok yang berdiri di baliknya.

"Sssttt."

Mataku menyipit, memfokuskan pandangan ke titik itu. Hingga aku tidak menyadari bahwa dari belakang sudah ada yang membidikku.

Slap!

"Hampir saja!" seruku dalam hati.

Sebuah kunai berwarna perak tertuju pada leherku, tetapi aku bisa menghindarinya dalam sepersekian detik. Benda tajam itu terjatuh di samping kakiku setelah tidak berhasil menancap di tujuannya.

Menoleh, aku mendapati seseorang tengah berdiri dengan terang-terangan. Ia memakai pakaian serba hitam lengkap dengan kupluk dan masker hitam.

Baru aku ingin mengamati sekitar apakah ada pasukannya, sebuah suara mengejutkanku.

Kretek-kretek!

Dari samping kakiku. Tepat saat itu, sesuatu menarikku dengan cepat.

Duar!

Terdapat kertas bom di kunai yang gagal tadi. Terlalu lama aku menyadari.

"Sssttt sssttt sssttt!"

Tubuh karakterku masih selamat tanpa luka. Saat ini, aku sedang dibawa lari oleh sesosok makhluk kecil berbulu.

Oh, aku diselamatkan!

Setelah agak jauh dari area tadi dan dipastikan tidak ada yang mengikuti, aku dilepas. Barulah aku tahu sosok itu adalah kucing manisku, Chelsea!

"Chelsea!" seruku bahagia.

"Sssttt sssttt sssttt sssttt sssttt sssttt sssttt!"

Dia berkata dengan desisan yang tidak aku mengerti. Aku perlu mengaktifkan pemahaman bahasa dulu.

"Kau bodoh sekali!"

Hah? Baru juga mau merasa senang hewan peliharaanku bisa kuajak ngobrol, aku malah dikatai.

Dia mengajakku berlari lagi dari sana menuju tempat yang katanya markas kami. Sebuah gua yang dari luar tidak terlihat.

"Kau tidak seharusnya bergerak sendiri," ujar seorang wanita cantik yang aku lihat waktu itu.

"Mama?"

"Tidak perlu minta maaf. Ayo, kita atur strategi lagi," ucap pria yang muncul dari arah belakang.

Ada Mama, Papa, dan Chelsea.

Senyumku mengembang tipis, apakah ini nyata? Bukan, ini game. Akan tetapi, kenapa aku merasa pulang? Semua keluargaku berada di sini, lengkap dengan Chelsea.

"Misi kita adalah mengumpulkan berlian dan mengalahkan semua tim. Setelah berhasil, kita akan segera kembali ke galaksi Coma Pinwheel."

Bukan. Ini bukan keluargaku, melainkan keluarga dari karakterku yang menjadi satu tim dalam misi game ini. Kami semua adalah alien dari planet dan galaksi lain yang ke sini untuk sebuah game.

Kenapa aku melupakan semua itu? Dan lagi, aku juga membayangkan wajah mereka seperti wajah keluargaku.

"Sssttt sssttt sssttt sssttt sssttt!"

"Ssstttt sssttt sssttt ...."

Kami berkomunikasi dengan bahasa alien, bahasa asal kami.

*****

15-02-24.

Day 15: Buatlah cerita yang ternyata sang tokoh utama dan seluruh keluarganya adalah alien dari galaksi lain.

Aku lagi mager chit chat di sini, ga ada yg mau diomongin, tapi pengen ngetik aja biar ntar kalau aku baca lagi beberapa tahun kemudian, aku merasa lagi baca bacotan lama. Jadi ada kenangannya gituuuu

Coffee Time [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang