17 | Jona Claresta - Masuk Mimpi

7 3 0
                                    

"Tiba-tiba gue kepikiran gimana jadinya kalau kita hidup di zaman dinasti Yuan."

Astaga, apa lagi yang pengangguran ini bicarakan? Aku jadi agak menyesal datang ke rumahnya Minggu sore ini. Kalau besok bukan waktunya guru killer dengan PR seabrek, aku malas sekali mengerjakan bersama Valya.

"Iya-iya, kita lagi ngerjain PR Sejarah, tapi jangan diaplikasiin ke real life, dong. Hidup gue udah rumit, jangan ditambah sama masalah sulitnya pemerintahan Kubilai Khan."

Aku juga menyesal telah mengatakan kalimat itu. Malamnya ketika aku tidur, aku terbangun di sebuah tempat asing.

Terasa seperti pedesaan yang tengah dilanda kerusakan. Seperti baru saja terjadi perang besar. Kacau. Rumah-rumah hancur tidak bersisa. Orang-orang tergeletak di tanah, beberapa tubuhnya tertindih puing-puing rumah, penuh darah, bahkan hancur.

Mataku menatap ngeri. Ada apa ini?

Tidak ingin melihat mayat mengerikan di sana, aku berlari kencang menjauh dari tempat aneh itu. Entah ke mana kakiku melangkah, intinya, pasti ada bantuan yang akan membawaku kembali ke duniaku.

Jalanan bertanah sedikit becek ini kulalui dengan kaki tanpa alas. Malam yang dingin tidak bisa mendinginkan kepanikanku. Melihat sekeliling hanyalah terdapat persawahan yang sepertinya sengaja dibiarkan tanpa tanaman.

"Kita pasti bisa menghancurkan pemerintah!"

Seruan itu membuatku tersadar ada orang lain di sekitarku. Aku segera mencari tahu di mana mereka berada. Ternyata di sebuah rumah kayu yang terlihat luas, letaknya dekat sawah juga. Obor dipasang di sekitar rumah sebagai penerang.

Mengendap, aku mengintip dari balik pohon besar di depan rumah itu. Sekitar lima belas orang tengah merencanakan sesuatu dengan wajah menyeramkan.

"Zhu Yuan Zhang," gumamku.

Hah? Kenapa aku mengucapkan nama pemimpin pemberontakan pada zaman dinasti Yuan dengan pemerintah Temur Khan itu?

"Kita tidak boleh membiarkan Temur Khan itu terus memimpin bangsa kita! Kita pasti bisa menggulingkan posisinya!"

"Sekaranglah saatnya kita memberontak atas kekejaman yang kita alami selama ini! Gerakan Sorban Merah harus terus bergemuruh!"

Gila-gila! Ini semua gara-gara Valya yang mengatakan kalimat seandainya itu! Ya, aku baru sadar kalau saat ini aku sedang bermimpi!

Lebih baik aku segera bangun agar ti—

"JONAAAAAA! BANGUN! UDAH JAM 8, KAMU NGGAK SEKOLAH APA?!"

Sial, aku telat!

***

day 17 : Buatlah cerita dengan setting Dinasti Yuan

Nggak pernah tau dinasti ini dan nggak sempat riset banyak-banyak. Ya udah seadanya aja daripada nggak samsek. Lagian udah bolong sehari, masa mau nambah, sih? :(((

.

17 Februari 2022

Coffee Time [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang