19 | Valya Cornelly - Knock-Knock

6 1 0
                                    

Ketika semua orang rumah sedang keluar, rumah berasa milik sendiri.

Aku merasakan itu kali ini. Paman dan Bibi sedang keluar ada urusan dan tidak pulang, sedangkan Zia tengah menginap di rumah temannya. Sungguh surga dunia.

Seluruh makanan, mainan, dan berbagai buku kukeluarkan dari persembunyian. Bukan untuk mengusir bosan, tetapi aku hanya ingin memamerkan kepada diriku sendiri bahwa sebenarnya aku ini kaya.

Segera kugelar kasur tipis di depan televisi, lalu meletakkan semua barang-barangku di sana. Mulai dari camilan, mainan-mainan, dan novel-novel.

Entah kenapa tiba-tiba kesenanganku berubah saat menyadari aku tengah menunggu seseorang. Ya, aku sedang menunggu pangeran menjemputku agar aku tidak terusan di dalam rumah. Berharap ia mengetuk pintu rumah.

Tok-tok-tok!

"Ha!" Aku langsung bangkit dari baringan. Membetulkan dahulu dandananku supaya terlihat cantik.

Tanpa ragu kubuka pintu lebar-lebar selebar senyumanku malam ini. Namun, ternyata yang datang malah seorang pria tua berjenggot putih dan berpakaian merah. Sinterklas?

Kenapa yang datang malah orang tidak jelas? Kapan pangeranku datang?

Aku kembali ke ruang tengah dengan lesu. Kembali melakukan aktivitas seperti membaca buku, makan es krim dan jajanan, juga bermain tanpa minat. Sesekali melirik jam dinding yang hampir menunjukkan tengah malam.

Tok-tok-tok!

Merasa tidak mau menjadi korban PHP lagi, aku tidak mau terlalu berharap. Akibatnya, diriku membuka pintu dengan lemas lesu.

"Sinterklas lagi?" gumamku. Namun, tidak kudapati seseorang di luar. Pangeran yang sedang kutunggu pun belum juga datang. Atau malah tidak datang?

Tunggu. Sebuah buku tergeletak manis di depan pintu. Segera kuambil, lalu kubawa masuk ke rumah.

Buku cerita princess-princess yang sangat cantik. Buku dongeng yang selalu menjadi impianku masuk ke dunianya.

Ketika aku melirik ke luar jendela, salju tengah turun. Dengan hati gembira, aku keluar rumah untuk bermain salju. Seumur hidup belum pernah menyentuh benda putih dingin nan lucu ini.

"Haaaaa ...."

Saking senangnya, aku bermain asyik sendiri. Salju dingin ini terasa nyaman. Sampai aku lupa dengan sesuatu.

Tiba-tiba pintu rumah menutup dengan sendirinya. Jam berdentang menandakan tengah malam. Aku panik langsung mengetuk-ngetuk pintu itu. Namun, tidak juga terbuka sudah kuputar gagang pintunya.

Bagaimana caraku kembali masuk kalau begini? Apa aku akan terus berada di luar kedinginan tanpa ada yang menolongku?

Lagi-lagi kuketuk pintu itu, berharap segera terbuka. Pangeranku tidak akan datang meskipun kutunggu.

Tak-tak!

Selama lima detik, aku melongo di tempat. sesuatu dingin dan keras menepuk-nepuk pipiku.

"Oi, Kebo! Sekolah nggak lo? Ck, mana berantakan banget lagi. Siap-siap aja kena tendang Mama."

Suara Zia membuatku tersadar, lalu membuka mata. Aku sedang tertidur di depan televisi dengan berbagai sampah makanan juga buku-buku berserakan.

"Waaa! Apa yang gue lakuin?!"

Ternyata aku ketiduran dan mimpi berada di dunia lain.

***

day 19 : Pilih satu Music Video favoritmu (artis bebas, dari negara mana saja) lalu buat cerita yang diinspirasi dari Video tersebut. (Video ya, bukan lirik)

MV : Twice - Knock-Knock

ASTAGA KEMARIN LUPA!
Jadi, kemarin aku udah mau nulis karena merasa temanya sangaaaaat mudah. Tapi, karena mudah itulah yang bikin jadi lalai. Tenggelam di IG, tau-tau admin udah drop tema day 19
huhu, sad T^T

jadinya bolong 2 kali. siap-siap deh nari uler wkwk

Yok, semangat 9 hari lagiiiii!

.

19 Februari 2022.

Coffee Time [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang