"Oi! Lo Rei, 'kan?"
Seorang perempuan yang aku tau teman Valya, datang menepuk bahuku. Kalau tidak salah namanya Jona.
"Pulang bareng, yuk. Gue mau mampir ke rumah Valya. Lo juga langsung pulang, 'kan?" tanyanya.
Mataku masih fokus dengan game di hadapanku. Hanya anggukan sebagai balasan dari pertanyaan perempuan itu.
"Naik bus atau bawa motor? Kayaknya nggak mungkin, sih, bawa motor. Secara mata lo aja nggak lepas dari gadget."
Kulirik sebentar sebagai penolakan kalau aku juga bisa berhenti menatap ponsel. Lalu, kembali fokus. Soalnya kakiku sudah hafal dengan jalan menuju halte, bus datang, dan langkah menuju pintu bus. Sekalipun tidak sama seperti perkiraanku, entah kenapa secara tidak sadar aku menatapnya dari sudut mata.
"Lo tau Valya sakit apa? Dia biasanya kebal, tumben sakit sampai nggak masuk sekolah."
Aku mengangkat bahu.
Dia menghela napas.
Sampai di halte, tepat saat bus datang. Tuh, kan, tidak sesuai dengan perkiraanku biasanya. Namun, tetap saja aku bisa berjalan memasuki bus tanpa menabrak atau salah menaiki tangga pintu.
"Keren, sih, yang kayak gitu jarang bisa dilakuin orang-orang. Lo punya bakat terpendam, ya?" Perempuan bernama Jona itu berdecak. Ia duduk di sebelahku dengan tidak nyaman. "Lo kalau lagi sama Valya aja, ya, suka ngobrol banyak? Soalnya gue lihat kalau kalian lagi berdua pasti ngobrol mulu. Perasaan dari tadi gue ngomong udah berapa kalimat aja juga udah berapa tarikan napas, tetep aja berasa monolog. Sampe dikira orang gila gue sama anak kecil yang lewat tadi."
Setelah menyelesaikan satu babak, aku melepas earphone yang kupakai, lalu meletakkan ponselku di atas paha. Bukannya apa, sih, masih menunggu loading untuk babak selanjutnya.
"Bener, gue Rei. Iya. Naik bus. Nggak tau. Ada bakat. Males aja. Udah, 'kan?"
Jona menatapku dengan mulut menganga. Seolah selangka itu melihatku mengeluarkan suara.
"Giliran ngomong, gue nggak paham sama yang lo omongin. Diem aja, deh, lo mending."
Aku menoleh ke kiri, menatapnya setengah bersalah dia yang bersungut-sungut. Lalu, kembali memainkan game yang sudah kembali mulai.
***
day 25: Buat cerita di mana tokoh utama di hari ke-6 bertemu dengan tokoh utama di hari ke-17
tema 6 tentang dunia tahun 2301 sama tema 17 dinasti Yuan.
Untunglah aku bikin cerita bersambung tentang seputar 4 anak ini. WAHAHAHA.
25 Februari 2022.
KAMU SEDANG MEMBACA
Coffee Time [END]
RandomCoffee is always a good idea. Kehidupan random dari empat orang tokoh utama yang memiliki sifat berbeda dan secara kebetulan terhubung. "Ngopi dulu aja sini." #DWC NPC 2022 #DWC NPC 2023 #DWC NPC 2024 Copyright 2022 @Julysevi