25 | Haidan Faroza - Malam Mencekam Itu (2)

0 0 0
                                    

Tidak ada kehidupan yang sempurna di dunia ini. Teringat kembali dengan masa laluku yang kelam itu. Jadi, flashback waktu itu belum selesai sampai di situ saja. Masih ada kelanjutan yang membuatku merasa trauma mendalam sampai sekarang.

Waktu itu, hewan buas menggeram di belakangku. Lalu, aku terjatuh karena menginjak bebatuan. Rasa putus asa menguasai diri, berharap mati di sana saja daripada harus menjalani hari-hari berat.

Aku mulai memejamkan mata saat hewan itu menggeram di atas tubuhku. Seolah terlalu senang mendapatkan mangsa paling enak. Padahal aku hanyalah anak laki-laki bertubuh kurus dan pucat, seperti tidak ada kehidupan.

Saat itu aku tidak sadar jika hewan buas itu bisa berbicara. Aku baru menyadarinya ketika sudah sebesar ini. Kalau tidak salah, percakapan kami waktu itu seperti ini:

"Apakah kau tersesat, Anak Muda? Maukah kau ikut bersamaku?"

"Si-siapa kau? Aku tidak mau!"

"Kau akan mendapatkan apa yang kau inginkan."

"Aku sudah mendapatkannya!"

Ya, aku sudah mendapatkan yang aku inginkan, yaitu kebebasan dari Mama.

Akibat terlalu fokus dengan hewan itu, aku juga tidak sadar jika perlahan hewan itu menghilang begitu saja, berubah menjadi kupu-kupu kecil, lalu pergi dari sana karena sudah aku tolak.

Tiba-tiba bulu kudukku berdiri. Aku masih terbaring di tanah saat kulihat benda putih melayang di pepohonan.

Apakah itu hantu yang sering diceritakan oleh para maid? Semakin mendekat, benda itu terlihat seperti sesosok manusia. Rambut hitam panjangnya menutupi seluruh wajah. Perlahan ia mendekatiku sampai rambutnya menyentuh wajahku.

"To-tolong jangan mendekat!" seruku terbata saking takutnya.

Aku berusaha duduk, tetapi rambutnya menghalangi. Bahkan, dapat kulihat bagian dadanya bolong tembus sampai belakang. Bau busuk menguar sampai membuatku ingin memuntahkan seluruh isi perutku.

"Pergi! Pergi kau! Aaaaaaaa!"

...

Entah kenapa tiba-tiba aku terbangun di ruangan penuh benda-benda aneh. Seorang pria menatapku datar. Pria memakai jas dokter. Kalau tidak salah, pria itu berkata, "Percobaan kali ini agak sukses, tetapi sepertinya kita tunda dulu."

Percobaan apa?

Yah, sampai sekarang aku masih penasaran dengan hal itu. Namun, rasa traumaku lebih besar sehingga aku terus terbayang-bayang.

*****

25-02-24.

Day 25: Tema hari ini kayaknya member napici pada suka deh. Kebetulan banget baru aja dibahas bareng-bareng. Sekarang saatnya praktik langsung.
Buatlah cerita dengan genre, "New Weird."

Kalau masih bingung, bisa cek materi di sini ya https://docs.google.com/document/d/11QWdQb65qch0MZqktzeyjG3ZOS2XQmRb/edit?usp=share_link&ouid=114098824752878310081&rtpof=true&sd=true


Apkh ini new weird? Bukan keknya. Entahlah yg penting udah setor DWC 😭lain kali mau direvisi aja soale berantakan bgt. Ini masa lalu Haidan lebih rumit dari ini harusnya

Coffee Time [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang