Tak berapa lama setelah mengucapkan kalimat, "Makasih, Za. Aku juga sayang kamu.", aku melengos pergi.
Namun, setelahnya aku berbalik lagi.
"Tapi dulu. Sekarang nggak lagi," lanjutku dengan senyum paksa.
Lalu, hari ini saat kami—aku, Haidan, dan Valya—berada di kafe untuk menikmati strawberry cake, aku menjelaskan hal itu kepada mereka.
"Ya, tentu aja gue lebih milih Haidan daripada dia." Kutatap wajah Haidan dengan mata berbinar. "Meskipun sama gantengnya, sih," lanjutku dengan nada pelan.
"Yeh, lo, mah, nggak jelas. Emang dulu kalian pisahnya gimana?" tanya Vakya penasaran.
"Bukannya nggak jelas. Bagi gue, Erza tak seberapa gantengnya Haidan. Gue udah syukur bisa deket sama Haidan. Masa lalu, mah, biarin aja, lo nggak usah kepo, Val."
Aku menyendok cake strawberry yang tersisa dua sendok lagi.
Setelah terbagi dua, aku mengambil satu potong, lalu memasukkannya ke mulut. Mataku masih menatap potongan terakhir yang terlihat menggoda. Ingin rasanya langsung melahap, tetapi malu karena ada gebetan di depanku.
"Udah, habisin aja sekalian," ujar Valya.
Munafik sekali gadis itu. Dia pasti juga menginginkan potongan terakhir itu. Terlihat jelas dari raut wajah serta ludah yang dia teguk berkali-kali.
"Lo aja habisin, Val," balasku menyerang.
"Nggak. Atau Haidan aja."
"Kalian aja," jawab Haidan.
Wah-wah, terjadi perdebatan.
Kami saling tunjuk siapa yang akan memakan potongan terakhir, tetapi tidak kunjung ada yang berniat mengambil. Sampai aku merasa kasihan dengan rupa cake itu. Kalau dia ada tangan, pasti dia sudah melambai ke kamera sembari berkata, "Help me!" saking tidak kuatnya menjadi tuduhan.
Setelah sekitar sepuluh menit tidak ada yang mengalah, aku menghela napas berat. Aslinya tidak seberat itu, sih.
"Ya udah gue aja."
"Ya udah gue aja."
"Ya udah gue aja."
Saling tatap, kami bertiga mengucapkan kalimat yang sama.
Tak berapa lama, aku mengulurkan tangan bersamaan dengan Valya yang juga mengulurkan tangannya. Dalam hitungan ketiga, cake itu telah lenyap.
Bukan.
Bukan kami yang mengambil, tetapi Haidan.
"Kelamaan. Gue mau pulang duluan."
*****
10-02-24.
Day 10: Ambil buku fiksi terdekat dari kalian, buka HALAMAN 6, lalu buat CERITA yang terinspirasi dari DUA KATA PERTAMA pada halaman tersebut. Jika halaman tersebut kosong,bisa menggunakan halaman selanjutnya. Kata dalam judul bab tidak dihitung.
Aku lagi ga di rumah dan hanya bawa satu buku fiksi.
KAMU SEDANG MEMBACA
Coffee Time [END]
RandomCoffee is always a good idea. Kehidupan random dari empat orang tokoh utama yang memiliki sifat berbeda dan secara kebetulan terhubung. "Ngopi dulu aja sini." #DWC NPC 2022 #DWC NPC 2023 #DWC NPC 2024 Copyright 2022 @Julysevi