Entah ada apa di rumah Rei ini. Sedari memasuki pintu utama, rasanya aku ingin segera kembali pulang. Seperti ada sesuatu yang mendorongku untuk terus melihat sekeliling dan waspada.
Bahkan, saat semua orang tengah berkumpul di halaman belakang pun, aku masih merasa ada yang mengawasi. Mungkin bukan aku saja yang merasa seperti ini karena aku sempat melihat Haidan berdiri lama zoning out di depan rumah Rei ketika baru datang.
Saat ini pukul dua dini hari. Aku berniat buang air kecil tanpa bantuan Valya. Dia sudah tidur nyenyak sampai sesekali mendengkur.
Jadi, kami berempat tidur bersama di ruang televisi dengan kasur lantai yang agak tebal. Yah, lumayan tidak akan menyebabkan masuk angin.
Rumah yang luas ini memang agak susah dihafalkan. Aku sampai bingung jalan mana menuju kamar mandi.
Selesai dari kamar mandi, aku keluar. Namun, yang kudapati adalah orang-orang banyak yang sedang ramai melakukan suatu kegiatan. Bukan, ini lebih seperti berada di dalam sebuah pabrik. Mereka melakukan pekerjaan dengan cepat bersama mesin-mesin.
"!"
Seseorang berujar dengan suara agak keras. Seorang pria berpakaian rapi seperti seragam dengan topi dan sepatu. Dia tengah membentak beberapa orang yang kerjanya agak lamban.
"!!!"
Aku segera menyingkir saat beberapa dari mereka berjalan di dekatku. Bahkan, aku sampai berlari saking takutnya. Mereka terlihat galak dan besar. Tersenggol sedikit saja bisa oleng diriku yang mungil ini.
Mana bahasanya pun tidak aku pahami. Seperti bahasa Inggris, tetapi versi lebih aneh dan tidak seperti yang aku pelajari di sekolah.
"Ini di mana? Gimana cara gue balik ke ruang televisi? Gue mau tidur!" gumamku geram.
Aku dapat merasakan mataku yang sudah sangat lelah, tetapi tidak mengantuk karena situasi saat ini malah menegangkan. Aku terus berlari keluar dari gedung besar ini hingga sampai di luar.
Sepertinya, aku tersesat di negara orang di abad lama. Cerobong-cerobong asap di mana-mana. Asap hitam sampai menutupi hampir seluruh pemandangan di udara. Aku tidak bisa memastikan jam berapa saat ini karena terlihat gelap, tetapi langit di atas seperti masih cerah.
"!!!!!!"
Lagi-lagi aku mendengar seseorang membentak orang lain. Ketika menoleh, kudapati seorang anak laki-laki seumuranku sedang mengangkat barang-barang di karung besar. Tubuhnya kurus, terlihat tulang belulang yang menonjol di balik kaus putih tipisnya, serta rupanya sudah tidak tampan lagi. Dia dimarahi oleh seorang berseragam.
"!!!"
"Aduh!"
Tidak sengaja seseorang menabrakku. Dia tidak minta maaf atau menoleh, justru terus berjalan cepat bersama orang-orang lainnya. Salahku sendiri, sih, berdiri di tengah jalan.
Perih yang kurasakan di dengkulku ini tidak bisa kuabaikan. Berdarah akibat tergores batu material. Sepertinya tempatku berdiri ini akan dibangun jalanan beraspal, terlihat dari mereka mengukur tanah dan meletakkan material di atasnya.
Sial sekali aku hari ini.
Kapan mimpi ini akan berakhir?
*****
Day 28: Buat cerita dengan latar revolusi industri di Inggris.
Ga suka sejarah TT
Apakah ini sudah bisa masuk temanya?
Nahhh, sekarang mereka dah pada masuk isekai semuanya. Kemarin Valya sama Rei ke pulau Paradis, terus Haidan di Alice in Wonderland, dan ini.BTW, karena kemarin semua orang udah pada bikin haiku, senryu, puisi, Rei pun udah bikin seloka, loh. Hahahahah ngawur banget dia bikinnya.
June 28th 2023.
KAMU SEDANG MEMBACA
Coffee Time [END]
RandomCoffee is always a good idea. Kehidupan random dari empat orang tokoh utama yang memiliki sifat berbeda dan secara kebetulan terhubung. "Ngopi dulu aja sini." #DWC NPC 2022 #DWC NPC 2023 #DWC NPC 2024 Copyright 2022 @Julysevi