"Sekolah lo jelek banget."
Baru saja memasuki apartemen, aku disambut oleh suara berat Kaivan. Dia tengah duduk di sofa dengan tangan memegang koran.
Aku langsung merebut koran itu dan membaca judul yang tertera, Sepuluh Siswa SMA Negeri 1 Dirawat Akibat Tawuran Antarsekolah.
SMA yang sama dengan sekolahku saat ini. Itu adalah berita setahun lalu. Tidak jelas sekali Kaivan ini membaca koran lama. Namun, aku penasaran juga dengan yang tertulis di koran. Waktu itu aku masih kelas 10 dan belum menjadi ketua OSIS seperti saat ini. Aku bahkan tidak ikut kegiatan apa pun. Hampir saja aku terseret ke tawuran itu.
Sudah menjadi rahasia umum bahwa SMA 1 memiliki dendam dengan SMA 2. Kedua sekolah ini selalu bersaing dalam segala bidang. Mulai dari bidang pelajaran, olahraga, sampai tawuran.
Kali ini, SMA 1 memulai lebih dahulu. Sekitar dua puluh siswa datang secara langsung ke SMA 2 untuk menantang secara langsung. Mereka menyandera siswa-siswi SMA 2 yang mereka temui. Hal itu membuat ketua geng SMA 2 turun tangan karena merasa marah.
Rekta, nama ketua geng SMA 2, mengarahkan anggotanya untuk melawan SMA 1. Tawuran yang hebat itu baru berhenti ketika polisi datang dan melerai.
Sayangnya, polisi datang ketika sepuluh siswa SMA 1 sudah babak belur sampai tidak bisa bangun. Kesepuluh siswa itu dilarikan ke rumah sakit terdekat dan dihubungi orang tuanya.
Aku berhenti membaca koran itu. Aku sudah tahu semuanya. Bahkan, aku lebih tahu alasan mengapa SMA 1 menyerang SMA 2 dan bagaimana SMA 2 menyebabkan sepuluh siswa SMA 1 KO. Aku ada di sana. Aku melihat kejadian itu.
Akan tetapi, paragraf selanjutnya sangat tidak terduga. Hampir saja aku berhenti membaca, tetapi malah duduk di samping Kaivan yang sedang menyesap kopi.
Rekta (18) pernah mendekam di lapas anak atas dasar kriminalitas. Sosok laki-laki yang pernah tidak naik kelas itu pernah melakukan percobaan pembunuhan terhadap orang tuanya sendiri. Hal itulah yang menyebabkan dirinya disegani oleh anggota geng SMA 2.
Apa? Aku baru tahu mengenai hal ini. Kira-kira ke mana Rekta saat ini, ya?
Bagaimana bisa anak SMA melakukan tindakan kejam seperti itu? Terlebih kepada orang tuanya sendiri.
Aku jadi tidak mood melakukan apa-apa. Teringat hari-hari yang kulewati selama ini sebelum pindah ke apartemen ini. Hari-hari berat yang tidak akan pernah bisa aku lupakan. Yang mungkin bisa mengubahku menjadi Rekta jika aku tidak segera pergi dari sana saat itu.
*****
Day 19: Bikin crime news report ala koran dengan kejadian kriminal yang tidak terduga.
Hohoho~
Maaf, lagi malas nulis. Keknya tahun kemarin aku rajin banget nulis DWC sampe bisa banyak-banyak kata per part. Sekarang gamau banyak-banyak karena nulisnya pasti mepet DL. (╥﹏╥)June 19th 2023.
KAMU SEDANG MEMBACA
Coffee Time [END]
RandomCoffee is always a good idea. Kehidupan random dari empat orang tokoh utama yang memiliki sifat berbeda dan secara kebetulan terhubung. "Ngopi dulu aja sini." #DWC NPC 2022 #DWC NPC 2023 #DWC NPC 2024 Copyright 2022 @Julysevi