Cole celingak-celinguk. "Mana Kapten?"
"Mana kutahu." Ran mengangkat bahu.
Kapten yang menghilang tak tahu di mana hanya memerhatikan "keluarganya" dari kejauhan. Mungkin ini bukan ide yang buruk, mungkin liburan ini dapat mendekatkan "keluarganya". Lagipula mereka akan tinggal bersama lebih lama dari sekadar dua atau tiga tahun di rumah.
Pria itu menyunggingkan senyum tipis melihat para orang yang tahu caranya bersenang-senang. Ia mengerlingkan mata ke arah lain, mencari keberadaan tiga orang yang lain.
Oh, mereka sedang duduk-duduk memprihatinkan di sebuah bangku. Yang satu celingak-celinguk seperti anak mencari ibunya, satunya lagi mengibas-ngibas tangan menghalau udara panas, dan satu lagi bersedekap tangan. Tidak ada satu dari mereka yang menyadari kedatangan Dion.
"Hei! Apa yang kalian lakukan?" tanya Dion tiba-tiba sampai mengejutkan mereka.
"Tidak ada, duduk-duduk saja," jawab Ran seadanya.
Tiba-tiba sebuah balon terbang ke arah mereka. Dion menangkapnya karena kebetulan ia sedang berdiri. Balon bergambar Garry, siput peliharaan Spongebob.
Ia arahkan balon itu ke Oz yang terlihat diam saja karena masih sedikit pusing. Namun, seseorang menghampirinya sembari menunjuk balon itu.
"Maaf, Om, itu balon saya. Saya nggak sengaja melepasnya, boleh dikasih ke saya lagi?" tanya seorang gadis bertubuh kecil seperti anak SMP, berambut hitam dan bola mata cokelat tua.
Pria berambut merah serahang itu diam sebentar, lalu mengarahkan balon itu ke arah si gadis.
"Maaf, Om, tidak perlu. Kami bisa beli lagi, kok. Itu buat Om aja, kami pergi dulu," sambar seorang gadis lain yang muncul begitu saja. Kali ini, gadis itu lebih tinggi dan terlihat seperti anak SMA. Ia menarik tangan temannya sembari tersenyum paksa, seperti takut akan sesuatu.
Dion tidak begitu mengerti, tetapi diam saja. Matanya masih mengamati kepergian dua gadis itu. Tak sengaja telinganya mendengar mereka saling menggerutu.
Ia kembali mengarahkan balon itu ke arah Oz.
"Maaf, Om, tidak perlu." Ran menirukan cara gadis tadi berbicara.
Dion melirik Ran sekilas, lalu kembali fokus ke arah Oz. "Kau baik-baik saja?"
"Lumayan."
*****
18-02-24.
Day 18: Silahkan kunjungi work DWC peserta yang nomor urut #pendaftaran nya ada di bawahmu (apabila kamu berada di daftar terbawah, kunjungi peserta nomor urut pertama), kemudian buatlah lanjutan cerita untuk cerita HARI KEDUA yang telah dibuat.
Tokoh utama, latar, dan alur cerita yang kalian dapatkan tidak boleh diubah sama sekali. Apabila kalian ingin menambahkan karakter kalian di cerita silahkan, tapi sebagai karakter pembantu. Alur cerita diharap tidak kontradiksi dengan cerita aslinya
Kalau peserta bolong gimana? silahkan bebas memilih cerita HARI KEDUA peserta lain. Jangan lupa mention nama peserta yang kamu lanjutkan ceritanya di bagian akhir ceritamu.
Melanjutkan cerita Kak palelibrarian berjudul Di Bawah Atap Rumah Tusuk Sate. Silakan kunjungi work beliau di chapter 2. Hari Ini Agendanya Liburan Bersama Keluarga.
Semoga bisa diterima dan tidak melenceng dari cerita aslinya. Mau bolong aja tadi rasanya, tapi nanggung, tinggal 11 hari lagi.
Tau, 'kan, siapa dua gadis itu? Wkwkwk, ya, Valya sama Jona yang lagi nyasar bentar.
KAMU SEDANG MEMBACA
Coffee Time [END]
RandomCoffee is always a good idea. Kehidupan random dari empat orang tokoh utama yang memiliki sifat berbeda dan secara kebetulan terhubung. "Ngopi dulu aja sini." #DWC NPC 2022 #DWC NPC 2023 #DWC NPC 2024 Copyright 2022 @Julysevi