21. Rio Dewanto

132 36 16
                                    

"Rin, hp gue ketinggalan nanti kalo ada yang ambil gimana?"

Sherin yang kini sedang scrolling Instagram berdecak pelan. "Bawa sendiri lah, atau minta anter yang lain aja."

"Gaada yang mau ih! Rin yuk, please bentar aja!" bujuk Joy.

"Tempat ibadah lo emang boleh dimasukin yang bukan umatnya?"

"Eh iya ya." Joy terlihat bergumam pelan. "Gapapa deh lo tunggu di luar. Siapa tau ada Kak Abi loh, soalnya tadi dia nggak ada."

Kalo udah bawa-bawa Abi emang Sherin paling nggak bisa nolak. Segera lah ia beranjak dari duduknya, mengantar Joy ke masjid.

Joy nya masuk mencari ponsel yang tertinggal, Sherinnya nunggu di luar. Dalam hati cemas karena baru sadar, gimana kalo Abi masih ngira Sherin muslim?

Sebenarnya Sherin juga merasa berdosa banget nggak jujur gini, tapi Sherin juga takut kalo Abi tau nanti perjuangannya yang udah jauh ini sia-sia.

"Alhamdulillah Sherin ketemu!" seru Joy segera menghampiri Sherin.

"Udah? Yuk!" ajak Sherin buru-buru.

"Buset, santai bro!" sahut Joy kini malah duduk di tangga pendek dan dan dengan santai memasang sepatunya.

"Keburu ada Kak Abi ih! Buruan!" bisik Sherin.

"Lah? Bukannya lo mau ketemu?"

Telat, Abi terlihat baru datang ke masjid hendak sholat dzuhur. Pria itu tersenyum ke arah Sherin yang dibalas senyuman canggung oleh Sherin.

"Yuk!" ajak Joy.

"Telat!" sentak Sherin segera berjalan cepat mendahului Joy.

Nah, sekarang gimana caranya Sherin bilang ke Abi kalo dirinya bukan muslim? Tapi kalo bilang nanti ke depannya gimana?

Sherin kan maunya Abi.

♔♔♔


"Cup, plis ya? Jangan dibilangin ke siapa-siapa."

Abian yang kini melangkah menuju lokernya dengan keresek di tangan berdecak pelan. "Ya makanya cerita dong!"

"Ga bisa," cicit Jesya.

Abi menoleh begitu sampai di depan pintu loker. "Lo temen gue Jes, udah dianggap sahabat malah."

"Privacy," gumam Jesya.

"Tapi kalo ada apa-apa cerita ya? Jangan sungkan buat minta tolong ke gue."

Mendengar tawaran itu, Jesya justru terpikirkan sebuah ide cemerlang dalam otaknya. "Kalo gitu tolongin gue deketin abang lo dong!" ucap Jesya lengkap dengan cengiran di akhir kalimatnya.

Abi melengos malas segera berbalik membuka lokernya dan memindah-mindahkan cokelat di dalamnya ke dalam keresek.

Sudah tidak sebanyak dahulu lagi, entah kenapa pula 'fans' nya bisa berkurang. Mungkin karena Abi yang tidak terlalu aktif di sosmed juga tak terlihat lagi di channel YouTube Sonia, makanya fans-nya juga berkurang.

Tapi yaudah lah, toh Abi juga tak begitu mempedulikan hal itu.

Begitu kembali ke kelas, Abi langsung disambut Sonia dan Jusuf yang siap mulungin coklat dari Abi.

"Sini gue bantu cariin yang dari secret admirer lo!" ucap Jusuf segera duduk di sisi Abi.

Jesya dan Sonia juga turut membantu di bangku depan Abi seraya menghadap ke arah belakang.

Our PrincessTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang