Jesya tersenyum melihat adik laki-lakinya yang kini sedang tersenyum bahagia karena diajak Jesya beli buku ke Gramedia.
Gadis itu berjongkok, mensejajarkan tingginya dengan Jean dan turut memilihkan buku untuk laki-laki yang kini menginjak kelas 3 SD itu.
"Yang ini aja Jean, biar makin soleh," ucap Jesya seraya membawa satu buku berisi kumpulan kisah para nabi.
Jean mengangguk bersemangat mengiyakan. Yang mana aja dia mah, yang penting ada gambarnya.
"Satu lagi mau yang mana? Jean pilih sendiri deh!"
Jean terlihat bergumam dengan pandangan menyapu pada buku-buku di hadapannya. "Yang ini," katanya seraya menunjuk salah satu buku di sana.
Jesya segera mengambil buku yang ditunjuk Jean. Buku berisi kumpulan cerita daerah. Alhamdulillah, dua buku isinya banyak ceritanya.
"Udah?" tanya Jesya yang dibalas anggukan mantap oleh Jean.
Gadis itu kemudian berdiri seraya menyodorkan tangannya ke hadapan Jean, meminta adik laki-lakinya untuk berpegangan padanya.
Gadis itu sudah hendak berjalan menuju kasir ketika sudut matanya menangkap pada seseorang yang berjalan ke tempat novel-novel.
"Jean, anter dulu teteh ya!" ucapnya kemudian segera melangkah diam-diam mengekori Nathan.
Gadis itu kemudian segera menyamping, menghadap ke arah rak saat melihat Nathan menghentikan langkahnya dan mulai memilih novel-novel karya Tere Liye.
Jesya meraih ponselnya, berkaca pada layar hitam ponsel, merapikan rambut serta penampilannya. Perempuan itu berbalik, sudah hendak menyapa Nathan saat justru pandangannya menangkap pria itu sedang berbicara dengan seorang perempuan.
"Pilihin buku dong, buat Jeje. Lo kan juga suka bacain novelnya Tere Liye."
"Favorit gue sih, hujan. Tapi Jeje udah punya ga sih kalo ga salah?" tanya Krystal yang mendapat anggukan kepala dari Nathan. "Negeri Para Bedebah deh coba, seru tuh."
Begitu samar percakapan mereka terdengar.
Jesya melemaskan bahunya lesu, kini akhirnya memilih kembali pada niat sebelumnya. Melangkah menuju kasir, membayar buku Jean, lalu segera pergi dari sana.
Jesya tau siapa perempuan itu, Abi pernah bercerita saat dirinya ketauan suka sama Nathan. Namanya Krystal, mantannya Nathan yang waktu putusnya lagi baik-baik banget, makanya dua-duanya masih pada gamon. Alasan putusnya cukup masuk akal dan memang cukup berat, karena agama yang dianut keduanya berbeda.
Jesya mengerti sih, putus disaat masih sayang-sayangnya tuh emang berat. Walau ujung jalan keduanya mungkin masih buram atau bahkan buntu, tetapi Jesya yakin sih, kemungkinan besar jika masih sayang ya balikan.
"Teteh," panggil Jean segera menyadarkan lamunan Jesya karena laki-laki itu menghentikan langkahnya.
"Kenapa Je? Ada yang sakit?" tanya Jesya.
Jean menggeleng, kemudian jari telunjuknya yang kecil tertunjuk pada salah satu poster film yang terpampang di dalam bioskop yang ada di mall itu. "Waktu itu temen Jean cerita, katanya dia nonton film dinosaurus di bioskop. Itu bioskop ya teh?" tanya Jean.
"Iya itu bioskop, tapi Jean jangan ngelunjak dong! Teteh kan cuma punya uangnya buat beliin Jean buku," jawab Jesya dengan kening mengkerut protes tau si adik laki-lakinya sedang memberi kode hendak menonton film berjudul 'Jurrasic World: Fallen Kingdom' yang sedang tayang itu.
"Jesya?"
Nah, sekarang Jesya merutuk dalam hati, ini sih suaranya Nathan. Jesya tuh masih kesel karena cemburu padahal bukan siapa-siapa, kenapa tiba-tiba nyamperin sih?
KAMU SEDANG MEMBACA
Our Princess
Acak"Our princess," begitu katanya abang. Tapi Jeje nggak pernah ngerasa diperlakukan seperti princess oleh ketiga kakak laki-lakinya. ⚠️⚠️⚠️ tw // abusive tw // mention of bullying tw // harsh word Copyright © 2021, faystark_