51 || Sesuatu yang Sakit

4K 234 8
                                    

Hai, bruv!

Wajib banget puter mulmed nya!

Jangan lupa vote komen nyaa🧚

Langit kian menggelap bersamaan dengan angin yang mulai menyapa

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Langit kian menggelap bersamaan dengan angin yang mulai menyapa. Dingin menusuk, tapi tak sedikitpun menghentikan langkah kaki beberapa orang ini.

"Jess!" Raden kembali berteriak. Bertepatan dengan Aneska yang memutar malas matanya.

Di sini bukan hanya ada mereka, tapi Lion dan Rafael juga. Sedangkan yang lainnya mencari ke arah lain. Dengan tujuan agar Jesslyn segera ditemukan.

"Gue takut, Yon."

Lion menghela napas seraya menepuk-nepuk pundak Raden. "Jesslyn akan baik-baik aja."

Lain dengan Aneska yang kini tengah menggigit bibirnya, menahan sesuatu yang sesak dalam dada nya.

"An, lo yakin tadi kalian kepisah di sini?" Tanya Rafael yang hanya dibalas Aneska dengan anggukan. Entahlah, Aneska sudah lelah untuk mengatakan sesuatu.

Raden mulai kembali merogoh ponsel di dalam saku nya. Tapi sialnya, sinyal masih belum bisa menghubungkan ia dengan Jesslyn.

"Sialan."

"Gue balik. Urusan gue udah selesai."

"Jangan, An." Raden menahan tangan Aneska. "Lo, tetep ikut kita. Gue gak mau lo hilang juga."

Aneska terkekeh kecil. "Gue bukan cewek manja yang gak tau jalan buat balik ke tenda."

"Gue gak terima bantahan apapun."

Memutar matanya malas, Aneska lalu mengikuti langkah kaki ketiga nya. Sudah tiga puluh menit mereka menyusuri, tapi Jesslyn belum sama sekali terlihat.

Sampai pada salah satu pohon rindang, suara isak tangis terdengar begitu jelas. Terlebih mereka berempat terus mendekat.

"Hantu bukan, sih?" Tanya Rafael sedikit berbisik pada Lion.

"Saudara lo dong," ucap Lion membuat satu pukulan mengenai kepalanya.

Aneska berjalan mendahului seraya menghentakkan kaki. Kesal, karena Lion dan Rafael berjalan lamban sekali. Sedangkan Raden, laki-laki itu masih berada di belakang, sibuk dengan ponsel nya.

"Jesslyn."

Mendengar gumaman kecil keluar dari mulut Aneska, Raden segera mempercepat langkahnya.

RadenTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang