[Harap follow akun author lebih dulu]
•••
Karena sebuah kejadian tak terduga, Aneska terpaksa harus menikah dengan Raden. Musuh satu kelasnya sekaligus ketua dari geng motor Bravos. Menjalani kehidupan sebagai seorang pelajar sekaligus istri dari Ra...
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Aneska menghentikan langkahnya begitu ponselnya tiba-tiba saja berdering. Mengeluarkan nya dari dalam dan mendengus lebih dulu saat melihat nama yang tertera di layar ponselnya.
"Lo di mana?"
Terdengar suara berat seorang Raden dari seberang sana.
Aneska menghela napas. "Masih di mall."
"Gue jemput," ucap Raden.
"Gak usah. Gue bisa naik taksi."
"Gue mau jemput lo. Dan boleh ada penolakan."
Berdecak lebih dulu, Aneska kesal dengan sikap pemaksa yang Raden punya. Seolah-olah tak boleh ada bantahan. Hidup Aneska nampaknya akan berantakan sebentar lagi karena memiliki suami seperti Raden.
"Pemaksa. Gue gak mau, dan lagian gue bisa pulang sendiri." Aneska kesal.
"Tunggu di sana. Gue jemput lo."
"Rad-"
TUT
"Raden?!" Ujar Aneska menatap layar ponselnya sesaat setelah Raden mematikan teleponnya sepihak.
Menghentakkan kaki nya kesal, Aneska lalu kembali memasukkan ponsel nya ke dalam tas.
"Lo bener-bener hutang penjelasan sama kita, Aneska."
- 🦋 -
"Halo anak pungut," ucap Erlan smirk. Kalimat yang selalu ia katakan untuk memancing emosi Raden.
Dan benar, tangan Raden terkepal kuat di samping tubuhnya. Urat laki-laki itu terlihat jelas. Napasnya memburu seakan sudah siap menghabiskan apapun yang ada di hadapannya.
"Den," ucap Arshaka menepuk pundak Raden. Mengingatkan agar laki-laki itu tidak terbawa emosi lebih dulu.
Raden menoleh ke belakang, menatap Arshaka.
"Mau lo apa?" Tanya Raden berdesis.
Erlan tertawa keras. Maju selangkah lalu mendaratkan kaki nya di tubuh Derry, anak Bravos yang sudah terkapar tak berdaya.
Anggota Razor kali ini berjumlah sekitar dua puluh orang. Sedangkan anggota Bravos yang ada di basecamp hanya sekitar tujuh orang saja. Tentu saja mereka kalah telak.
