47 || Patah Lagi

4.1K 247 8
                                    

Hai, bruv!

Selamat malam mingguan bagi yang punya ayang🧘

Jangan lupa vote komennya!

Jangan lupa vote komennya!

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Thanks." Jesslyn turun lebih dulu lalu mengulurkan helm yang semula ia pakai pada Raden. "Den, lo serius gak mau pikir dua kali?"

Raden menghela napasnya, ikut turun dan menatap Jesslyn dengan tatapan seriusnya. "Ada satu hal yang harus lo tau, Jess."

"Apa?"

"Gue sama An itu lebih dari seorang pacar."

Jesslyn mengernyitkan keningnya. Ia tidak paham sama sekali dengan apa yang Raden ucapkan barusan.

"Gue udah nikah sama An."

Semula hening. Sebelum akhirnya Jesslyn terkekeh, lelucon macam apa yang Raden berikan saat ini? Ini sama sekali tidak lucu.

"Becanda lo aneh," ucap Jesslyn seraya mendorong lengan Raden.

"Gue gak becanda, Jess."

Jesslyn merasakan hati nya seperti teriris sesuatu. Perih. "Tapi kenapa? Lo masih sekolah dan Aneska juga."

Raden menutup matanya seraya menghela napas. "Ceritanya panjang."

Jesslyn menyeka sudut matanya yang berair. Jika begitu, itu artinya sampai kapanpun ia tak akan pernah bisa bersama Raden lagi. Karena laki-laki itu sudah menjadi milik Aneska, sepenuhnya.

"Lo jahat."

Raden menarik lengan Jesslyn dan menggenggamnya cukup erat. "Jess, lo harusnya sadar. Sejak saat itu, kita udah gak akan bisa sama-sama lagi."

"Den, gue minta maaf. Gue tau gue salah saat itu," ucap Jesslyn lalu menarik tubuh Raden, membawa nya ke dalam pelukan.

"Jess, gue cuma mau minta satu hal. Setelah ini, lo harus bisa jalanin hidup lo seperti biasanya. Gue akan selalu ada di samping lo, sebagai seorang sahabat." Raden melepas pelukan mereka. Mengusap air mata yang masih saja turun dari mata gadis itu.

Di lain tempat, seseorang yang berhasil melakukan tujuannya tertawa. Tangannya lalu mengulurkan satu buah foto pada salah satu anak buahnya.

"Kali ini lakuin yang benar. Pelan-pelan, kita harus hancurin hidup mereka. Raden dan Aneska, keduanya harus menderita."

- 🦋 -

Aneska mengernyitkan keningnya. Bingung. Padahal tadi ada yang mengetuk pintu rumahnya. Tapi setelah di buka, tidak ada siapapun di luar sini.

RadenTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang