[Harap follow akun author lebih dulu]
•••
Karena sebuah kejadian tak terduga, Aneska terpaksa harus menikah dengan Raden. Musuh satu kelasnya sekaligus ketua dari geng motor Bravos. Menjalani kehidupan sebagai seorang pelajar sekaligus istri dari Ra...
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Di ruangan bernuansa serba putih ini, Raden menunduk menatap lantai dengan pikirannya yang kosong. Terlalu banyak kalimat yang melintasi benaknya saat ini. Beberapa kali seseorang di samping nya ini memanggil nama nya. Namun seolah hanya ada raga Raden di sini. Sedangkan jiwa nya, melayang entah kemana.
"Raden."
Raden seketika menoleh dan menyadari jika tangannya sudah di genggam. Menatap cukup lama, sebelum akhirnya ia turunkan tangan itu perlahan.
"Gue takut."
Raden menghela napas lalu mengusap rambut Jesslyn penuh perhatian. "Jangan takut. Gue gak akan biarin siapapun nyentuh lo lagi."
"Lo harus jaga gue," kata Jesslyn kembali menggenggam tangan Raden lebih erat dari sebelumnya.
"Iya." Raden berucap dengan senyuman. Ia lalu membenarkan posisi selimut yang Jesslyn kenakan. "Sekarang lo tidur. Lo harus sembuh."
"Tapi lo gak akan pergi kan?" Tanya Jesslyn seolah memohon agar Raden tetap bersama nya di sini.
"Iya. Gue di sini."
Lama kemudian Jesslyn sudah benar-benar terlelap. Raden ingin pergi, tapi tangannya masih dengan begitu erat digenggam Jesslyn. Lagipula, Raden juga tak tega membiarkan Jesslyn sendirian dengan kondisi nya yang seperti ini. Dan juga Frans- Papa nya Jesslyn kata nya baru akan pulang lusa.
Menatap wajah Jesslyn lekat, Raden sadar sebenarnya masih ada tempat bagi Jesslyn di hati nya. Masih ada rasa walau sudah tak berharap. Tapi kenapa Jesslyn malah kembali datang saat Raden sudah sedikit lupa pada rasa itu? Kenapa harus Jesslyn? Kenapa juga Jesslyn harus terbawa ke dalam arus balas dendam hidupnya?
Tersadar, Raden terkesiap begitu ingat satu hal. Ia merogoh ponsel di dalam saku nya menggunakan tangan kiri. Hendak mengetikkan sesuatu namun sebuah notifikasi membuat Raden tak jadi menggerakkan jari nya.
Lion Luka An udah gue urus
Raden Thanks
Lion Fyi, gue bisa obati luka tangan nya Tapi enggak soal luka di hati nya
Tanpa sadar Raden sudah meremas ponselnya kuat dengan mata yang tertutup rapat. Ia merutuki dirinya sendiri yang lupa soal Aneska. Tapi Raden sedikit lega begitu tau luka di tangan gadisnya itu sudah diobati. Dan sekarang, menemani Jesslyn adalah hal paling penting yang harus ia lakukan.
