21 || Keanehan

6.3K 380 9
                                    

Perasaan, udah lama gak up ya?

Maaf, ya cuma karena unmood banget beberapa hari ini, jadi gak up cerita RADEN

Padahal ide nya numpuk di otak

Masih ada yang nunggu cerita RADEN kah?

Coba tunjukin diri dengan kasih vote dan komen🔥

Derap langkah kaki seseorang dari luar, membuat jantung Aneska tiba-tiba berdetak tidak keruan

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Derap langkah kaki seseorang dari luar, membuat jantung Aneska tiba-tiba berdetak tidak keruan. Ada perasaan was-was juga berharap dalam hati nya. Mengira-ngira siapa yang akan datang dan membuka pintu kamar yang dominan dengan gelap ini.

Handle pintu sudah bergerak tapi tak berapa lama kembali lagi seperti sebelum nya, sesaat setelah deruman motor terdengar dari luar.

Seakan ada sesuatu yang lega dalam dirinya, Aneska menghela napas.

Dari luar, Raden kembali berbalik dan melangkah menuju pintu utama dengan tangan terkepal begitu kuat. Bahkan otot-otot tangannya terlihat begitu jelas.

Setelah sampai, Raden membuka pintu dan mendapati kelima sahabat nya tengah turun dari motor.

"Ada apa?" Alis Raden terangkat satu.

Dikta yang baru saja selesai membuka helm nya bersuara. "Apa ada?"

Satu toyoran berhasil mengenai kepala Dikta dan membuat laki-laki itu mendelik.

"Serius, bego!" Kesal Elgi yang kemudian turun dari motornya.

"Biasa, mau numpang makan," ucap Elgi santai yang kini beralih menatap Raden diambang pintu sana.

"Serius, nyet!" Dikta membalikkan perkataan Elgi seraya memukul lengan laki-laki itu.

"Lama-lama gue buang juga mereka berdua ke laut," gumam Rafael jengah.

Lion menganggukkan kepalanya tanda setuju. "Biar di makan ikan dugong."

"Lah, itu kan spesies lo."

"Sialan."

Arshaka mengabaikan teman-teman dan percakapan tidak bermutu mereka dengan melangkah menuju Raden.

"Kenapa?" Tanya Arshaka heran melihat Raden yang malah terdiam.

Tersadar, Raden tersenyum. "Gak ada."

Sesaat setelah Dikta, Elgi, Rafael, juga Lion hendak melangkah masuk ke dalam rumah nya, Raden menahan.

"Gimana kalo ke warung Teh Eha?" Tanya Raden membuat langkah kelima nya terhenti.

RadenTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang