59 - Bali

57 3 0
                                    

Happy Reading💙

.

.

Altara membawa kopernya ke dalam mobil. Hari ini hari keberangkatan Altara dan teman-temannya berwisata ke Bali. Di sebelah rumahnya, Altara melihat mobil Raffa yang sedang menunggu Cindy. Altara sudah memperingati Cindy berkali-kali untuk tidak berteman lagi dengan Raffa tapi Cindy tidak menghiraukannya.

"Kamu lagi liatin apa sih, Al?" tanya Marisa, mengikuti arah pandang Altara. "Loh, Cindy gak berangkat bareng kamu?"

"Nggak, Bun. Dia sama temen-temennya." Altara tidak ingin Marisa tau Cindy dengan Raffa. Nanti bisa-bisa marah lagi.

"Bunda samperin deh," ucap Marisa tetapi langsung dicegah oleh Altara.

"Al mau berangkat ini, bentar lagi juga dia berangkat. Bunda gak usah repot-repot lagi nyamperin Cindy, dari kemarin kan Bunda udah nyiapin segalanya buat Cindy sedangkan buat Al aja gak segitunya." Altara berdecak sebal, dia merasa Marisa sudah menyayangi Cindy lebih daripada dirinya.

Marisa tertawa. "Em, ada yang cemburu nih. Ya udah gih cepet berangkat."

Altara berpamitan kepada Marisa lalu pergi diantar oleh Rizal, ayahnya.

.

.

"OM!" teriak seseorang.

Altara dan Rizal menoleh ketika ada suara yang menginterupsinya. Mereka sudah sampai di Bandara Soekarno-Hatta. Keduanya melihat Raffa yang sedang menarik lengan Cindy untuk menghampirinya.

Gawat ketemu Om Rizal, batin Cindy.

"Lo ngapain bawa gue ke sini sih anjir!" Cindy berbisik pada Raffa.

"Om, apa kabar?" tanya Raffa menyalimi tangan Rizal.

Cindy ikut salim. "Halo, Om."

"Kabar baik, alhamdulillah. Kamu gimana? Papah sama mamah baik?" tanya Rizal pada Raffa, keponakannya.

"Baik juga, Om."

Rizal menatap Cindy dengan tatapan bingung, pasalnya sedari tadi Cindy hanya menunduk dan merasa takut.

"Lo sih, udah gue bilangin juga," bisik Altara pada Cindy.

"Hei, kenapa?" tanya Rizal lembut.

Cindy mengangkat kepalanya. "Emm, Om nggak marah kan? Didi sama Raffa?"

"Nggak kok, itu hak kamu buat berteman. Lagian dia ponakan Om juga, meskipun nakal."

Raffa tertawa. "Iya, Om. Nggak bakal diapa-apain kok tenang aja."

"Jangan bilang Bunda ya?" pinta Cindy.

"Iya, itu urusan Om nanti. Udah gih sana, bentar lagi take off."

Cindy tersenyum. "Makasiiihhh, Om."

"Jagain Cindy ya, Al, Raff!" teriak Rizal yang hanya diangguki keduanya.

.

.

"AH, WELCOME HOME!" teriak Cindy ketika sudah sampai di Bandara Ngurah Rai.

Altara menyenggol lengan Cindy ketika semua teman-temannya melihat ke arah mereka. "Malu-maluin aja lo!"

Panitia sudah menyiapkan bis di suatu tempat makan. Sekarang mereka akan makan siang sebelum ke hotel.

 Sekarang mereka akan makan siang sebelum ke hotel

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
ALTARA [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang