"Kak, Kila boseeennn," sahut Shakila yang tiba-tiba berhenti memainkan boneka minionsnya. Dia duduk di lantai sambil menyender ke kasurnya.
Cindy melakukan hal yang sama dengan anak kecil itu. "Kakak juga bosen niiih."
Shakila terdiam beberapa saat selagi Cindy membereskan boneka-bonekanya.
"Kila mau denger musik deh, Kak," kata Shakila sambil memegang lengan Cindy yang ada di sebelahnya.
"Boleehh, mau lagu apa?" Cindy bertanya seraya mengambil ponsel yang dia simpan di atas kasur Shakila. Ternyata Shakila suka mendengarkan musik juga.
Shakila menggeleng, "Bukan dari HP. Kila mau denger Kakak nyanyii!! Sama Aa pake gitaarr!" Mata Shakila berbinar setelahnya.
Cindy hanya mengernyitkan dahinya, pasalnya mereka berdua sedang tidak dalam kondisi yang baik-baik saja akibat pertengkaran kemarin.
"Kakkk, gak mau ya?" tanya Shakila ketika melihat Cindy yang hanya diam. "Ya udah gapapa." Dia cemberut.
Kedua pipi Shakila dicubit oleh Cindy karena saking gemasnya. "Mau kok."
Shakila menuntun Cindy menaiki tangga dan memasuki kamar Altara.
Cindy melihat Altara sedang berbaring di kasurnya dengan posisi membelakangi pintu kamar. "Tidur tuh Aanya."
Dengan cepat Shakila membangunkan Altara, dia naik ke kasur dan menarik selimut yang menutupi tubuh Altara.
Altara yang merasa terganggu pun berdecak kesal. Terpaksa membuka mata dan membalikkan tubuhnya, Altara melihat Shakila yang duduk di sampingnya dan Cindy yang masih berdiri di pintu.
"Jangan bobo mulu, A. Banguunn!!" kata Shakila seraya menarik-narik kaos yang dia pakai.
"Ini udah bangun," balas Altara. "Mau ngapain ke kamar Aa?"
Shakila menyuruh Cindy masuk karena sedari tadi hanya diam saja. Apa tidak pegal.
Shakila menjawab pertanyaan Altara, "Mau dengerin musikkk."
"Loh. Di kamar Kila kan bisa." Altara bersikap lembut pada adiknya. Cindy yang melihat itu pun tersenyum, berarti Altara sudah bisa kembali seperti dulu.
"Kila mau disini, dinyanyiin sama Kak Didi sama Aa juga! Pake gitarr!!" pinta Shakila.
Altara menggeleng. Dia sedang tidak mood. "Nggak ya, nanti aja."
"Didi pinjem aja gitarnya kalo gitu." Cindy membuka suaranya.
Shakila mengangguk. Altara pun memperbolehkannya.
.
.
Saat ini Cindy sudah memegang gitar Altara, dengan Shakila di sebelahnya. Mereka sedang duduk di balkon kamar Altara. Permintaan Shakila. Padahal lelaki itu tidak mengizinkan.
Altara hanya melihat kedua perempuan itu dari atas kasurnya.
Jreng jreng
"Balonku ada lima
Rupa-rupa warnanya
Hijau kuning kelabu
Merah muda dan biruMeletus balon hijau
DOR!
Hatiku sangat kacau
Balonku tinggal empat
Kupegang erat-erat"Shakila terdiam ketika Cindy menyanyikan lagu itu dengan asik dan diulang-ulang.
"Eh, Kila kenapaa?" tanya Cindy yang baru menyadari hal itu.
"Iiihh suara gitarnya jelek, Kakk. Pusing dengernyaa. Aneehhh." Shakila cemberut.
KAMU SEDANG MEMBACA
ALTARA [END]
Teen Fictioncw // harsh words Lelaki bernama Altara Syafi jatuh cinta pada pandangan pertama dengan adik kelasnya di sekolah. Dia adalah Tasya Veneria. "Would you be my girlfriend?" -Altara Dan tanpa diduga, ada gadis cantik yang pindah ke samping rumahnya. Hal...