Note: Sudah direvisi.
Happy Reading💙
.
.
.Pukul 06:15 Tasya sudah berada di kelasnya, sebenarnya dia masih mengantuk. Namun karena Heri -papanya- harus berangkat pagi jadi berakhirlah dia disini, Tasya memutuskan tidur sebentar.
Empat puluh lima menit kemudian, bel masuk berbunyi, membuat Tasya bangun dan langsung menatap sekelilingnya tapi Tasya tidak lihat keberadaan Anna dimana pun. Tasya mengeluarkan ponselnya, mencari kontak Anna.
Tasya
Na, lo dimana?Anna
Aduh gue lupa ngasih tau
Gue gak masuk, lagi jenguk nenek gue
SoriTasya
Santai aja
Get well soon nenek loAnna
Thanksread
Kini Tasya berjalan seorang diri menuju kantin, pertama kalinya dia ke kantin sendirian, sungguh bosan, tidak ada yang bisa diajak ngobrol, Tasya kan cerewet, diam sedikit aja gatal mulutnya.
“Pak, mie ayam sama jus mangga satu ya,” pinta Tasya pada bapak kantin.
“Tunggu ya, Neng.”
“Duh gue duduk dimana ya nanti? Penuh gini elah,” gumam Tasya pelan.
“Mie ayam dan jus mangga sudah siap.”
Tasya mengambil pesanannya. “Makasih, Pak,” ucap Tasya seraya membayar makanannya.
Tasya membawa nampan berisi pesanannya sambil berjalan mencari meja kosong, Tasya menghela napas, tidak ada satu pun meja yang kosong. Tasya harap ada seseorang yang mempersilakan dia makan bersama, tapi itu cuma jadi harapan kalau Tasya tidak mencari tempatnya. Jadi Tasya melangkahkan kakinya ke salah satu meja.
“Kak, saya boleh duduk disini?” tanya Tasya sesopan mungkin, Tasya lihat di meja ini ada satu kursi yang kosong.
“Boleh, duduk aja,” jawab Rama sambil tersenyum.
Tasya menatap Rama kagum, Rama ini teman dekat Altara, udah ganteng, aktif organisasi, jadi Ketua OSIS lagi.
“Makasih, Kak,” kata Tasya sambil duduk di samping Rama.
Keempatnya melahap makanan masing-masing, kadang mereka hening -kalau ada yang kentut pun ketahuan- kadang Gilang melawak sampai semuanya tertawa, Tasya melihat ada jiwa humor di mereka bertiga.
Setelah selesai menghabiskan makanannya, Tasya membuka obrolan.
“Hm, bentar lagi kan lulus. Mau pada kemana, Kak?” tanya Tasya menatap mereka satu per satu.
“Kuliah sih kalo gue, doain aja,” kata Rama, lagi-lagi sambil tersenyum, murah senyum banget.
“Gue abis lulus mau diem aja dah di rumah, capek belajar mulu. Buka bisnis game seru kayaknya,” ujar Gilang sedikit bercanda.
“Game mulu lo dipikirin,” celetuk Rama.
“Biarin, daripada lo. Kuliah tapi kagak ada penyemangat, HAHAHAHA,” ledek Gilang.
KAMU SEDANG MEMBACA
ALTARA [END]
Fiksi Remajacw // harsh words Lelaki bernama Altara Syafi jatuh cinta pada pandangan pertama dengan adik kelasnya di sekolah. Dia adalah Tasya Veneria. "Would you be my girlfriend?" -Altara Dan tanpa diduga, ada gadis cantik yang pindah ke samping rumahnya. Hal...