42 - Sayang Tasya

201 6 0
                                    

Happy Reading💙
.
.
.

Setelah keluar dari bioskop, Altara membawa Tasya menjauhi teman-temannya.

"Eh, eh, lo mau bawa Tasya kemana?" tanya Anna ketika Altara berjalan.

Altara menoleh ke arah Anna. "Dia balik sama gue."

Anna berdecak kesal, begitulah kalo teman punya pacar.

"Lo balik bareng gue aja," ajak Rama.

Anna menggaruk tengkuknya sesekali melirik Gilang yang diam saja. "Gue bawa mobil, Kak."

Rama mengangguk, kemudian berpamitan pulang lebih dulu.

"Lo duluan aja, gue mau ke satu tempat dulu," ucap Gilang sambil mendorong Rama agar pergi.

Gilang menarik lengan Anna, sontak membuat Anna terkejut.

"Eh?"

"Lo temenin gue sebentar."

Anna mengangguk patuh. Setelah sampai ternyata Gilang membawanya ke tempat yang tadi mereka datangi.

"Mau ngapain, Kak?" tanya Anna penasaran.

Gilang melepaskan tangannya dari lengan Anna. "Ketemu pacar, dong."

Anna mengerutkan dahinya. "Kenapa ajak gue?"

"Iseng." Gilang nyengir sementara Anna berdecak.

"Hai, Sayang," sapa seorang gadis yang Anna yakini adalah pacar Gilang.

"Ehm, kamu sama siapa?" tanya gadis itu saat melihat Anna. Dirasa tidak ada jawaban dari Gilang, gadis itu membuka suara lagi dan kali ini mengarah ke Anna. "Temennya, ya?"

Anna diam.

"Katanya kamu mau bilang sesuatu. Kamu mau bilang apa? Sini duduk dulu," kata gadis itu lagi.

Gilang tidak menurut. "Gue cuman mau bilang. Sori, kita putus, ya."

Anna yang sedari tadi malah jadi nyamuk melebarkan matanya.

"Apa? Aku gak salah denger?"

Gilang tersenyum. "Kalo telinga lo gak budeg, iya gue mau putus."

Gadis itu tidak terima.

"Kenapa?" tanya Gilang ketika melihat raut wajah gadis di depannya. "Gue punya cewek baru, gue bosen sama lo. So, bye."

Gilang menarik lengan Anna pergi, membiarkan gadis itu sendiri.

Sedari tadi Anna hanya diam, tidak ikut campur, kini membuka suara. "Katanya mau ketemu pacar? Kok diputusin?"

"Tadinya pacar, sekarang nggak. Udah yuk balik."

"Kenapa diputusin?"

Gilang menghadap ke arah Anna. "Nggak tau, kenapa ya?"

"Malah tanya gue." Anna mengidikkan bahunya, kemudian menyuruh Gilang untuk berjalan kembali.

ALTARA [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang