34 - Pingsan Lagi

229 7 0
                                    

Happy Reading💙
.
.
.

"Tasya, bangun sayang." Teriak Laras sambil mengetuk pintu kamar Tasya.

Tak ada sahutan apapun dari dalam, Laras membuka pintunya.

Tasya tertidur pulas, Laras pun membangunkannya tapi tetap tidak ada respon, Laras khawatir, muka Tasya pun pucat.

Tasya pingsan.

Laras memanggil dokter pribadi Tasya agar melakukan rawat jalan setelah dia menghubungi Heri untuk segera pulang.

"Enghh."

Tasya membuka kedua matanya sambil memegang kepalanya yang terasa pusing.

"Udah bangun, Sayang? Mau minum?" tanya Laras yang sedari tadi menunggu putrinya bangun.

"Ma, pusing."

Laras tidak tega melihat putri kesayangannya ini merasa tersiksa, dengan lembut dia membelai rambut Tasya dan berkata semua akan baik-baik saja.

"Mau Mama panggilkan Anna sama Altara supaya nemenin kamu disini?"

"Anna aja, Ma."

Laras mencium pucuk kepala Tasya sebelum akhirnya bangkit untuk pergi ke bawah, dengan perasaan sedih dia berusaha terlihat baik-baik saja di depan Tasya.

Pintu terbuka setelah beberapa menit Laras keluar dari kamarnya, Tasya menyambut sahabatnya dengan senyuman di bibirnya yang pucat itu.

Seperti biasa, Anna menangis pelan melihat keadaan Tasya sekarang.

"Cup cup, masa jenguk gue nangis mulu sih." Tasya tertawa hambar.

"Lo jangan sakit lagi, gue gak tega liatnya, hiks."

Tasya menarik sahabatnya ke dalam pelukannya. "Iya, iya. Cuma capek aja kok."

Anna membantu Tasya dalam segala hal, menyuapi Tasya makan, memberikan Tasya obat dan saat ini Tasya sedang istirahat. Anna tadi sempat lupa kalau dirinya membawa tas, Anna melangkahkan kakinya ke pintu kamar Tasya dan mengambil tasnya yang terjatuh di lantai.

Drrttt

Ponsel Tasya bergetar, Anna mengambil ponsel itu dan melihat ada panggilan masuk dari Altara. Anna bingung apa yang harus dia lakukan, mengangkatnya atau mendiamkannya, hingga akhirnya Anna memilih untuk mengaktifkan mode silent di ponsel Tasya agar Tasya tidak terganggu dalam tidurnya, Anna pun sempat melihat beberapa pesan dari Altara yang belum sempat Tasya baca.

🐱

Cindy melihat Nca yang sedang duduk di meja makan sambil mengunyah roti yang dibuatnya. Cindy turun dari tangga sambil membawa tas besarnya untuk menghampiri Nca dan tentunya berterima kasih sekaligus pamit.

Nca menatap sahabatnya yang berjalan ke arahnya. "Sini sarapan dulu."

"Iya, Nca."

Cindy duduk di hadapan Nca sambil mengambil sepotong roti yang telah disiapkan untuknya, tidak ada percakapan selama mereka sarapan.

Keduanya mengakhiri sarapan dengan meminum segelas susu cokelat.

"Nca, gue banyak berterima kasih banget sama lo. Lo udah ngizinin gue buat tidur disini dan udah mau direpotin sama gue. Engh, sekarang gue mau pamit sama lo."

Cindy memakai tas di bahunya, Nca tidak menyadari kalau sedari tadi Cindy telah membawa tas besarnya itu.

"Gue gak ngerasa direpotin kok, lo kan sahabat gue, gue seneng ada lo di rumah. Dan lo mau pulang?" Nca menghampiri Cindy lalu berjalan menuju ruang tamu.

ALTARA [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang