21 - Clubbing

251 8 0
                                    

Happy Reading💙
.
.
.

Cklek

Pintu terbuka, menampilkan seorang pria setengah baya dengan jas gagahnya. Pria itu mendekat ke arah Anna yang saat ini hanya diam.

"Siapa?" tanya pria itu.

"Anna, Om. Teman Cindy," balas Anna sesopan mungkin.

"Mau itu lagi?"

"Itu lagi, Om?" Anna bertanya tak paham.

"Halah, terserah. Cindy mana?"

Anna baru sadar, pria itu menyeramkan membuat dirinya bergidik ngeri.

"Lagi mandi, Om," jawab Anna dengan sedikit takut.

Tak lama kemudian, Cindy keluar dari kamar mandi, dengan pakaian -berwarna merah menyala- yang bisa dibilang kurang bahan.

"Papa ngapain?" tanya Cindy dengan nada dingin.

"Kamu masih aja keluar malem!" bentak pria yang Anna yakini papanya Cindy.

"Papa ngapain?" Cindy mengulangi perkataannya, tak menghiraukan ucapan pria itu, dia berjalan mendekati lemari.

"Kamu diteleponin gak diangkat."

"Males."

"Sekarang Papa pulang ke Indonesia, uang udah ditransfer. Terserah kamu mau ngapain disini," ujar papa Cindy.

"Hm."

Cindy menyodorkan handuk lain pada Anna, segera Anna pun memasuki kamar mandi. Sebelum itu, Anna melihat papa Cindy berjalan keluar kamar.

Ketika Anna keluar kamar mandi, Cindy sudah siap dengan heels dan make-up yang tipis namun tetap elegan dan cantik tentunya.

"Gue mau ke club, ikut?" Cindy membuka suara ketika melihat raut wajah bingung Anna.

"Eh nggak, makasih."

Anna menolak tawaran dari Cindy, Anna kan belum pernah ke club. Club itu 'serem' kata orang-orang, kalo kata Cindy sih asik.

"Oke, lo tidur aja. Kalo laper ke dapur, tapi masak sendiri. Kalo ada yang ngetuk pintu jangan dibukain, palingan orang mabuk nyasar. Oh ya kamar ini jangan dikunci, nanti gue pulang tapi gak tau jam berapa. Lo hati-hati disini," ucap Cindy.

Anna hanya melongo, dia baru pertama kali mendengar Cindy berbicara panjang.

"Oh iy-iy-iya," jawab Anna, gugup.

Anna memandangi punggung Cindy yang keluar dari kamar. Setelah keluar, Anna melihat jam menunjukkan pukul 23:45.

"Pantesan badan gue pegel-pegel, udah tengah malem gini."

Disimpannya ponsel di atas nakas, lalu dia tidur setelah membaca doa, tidak lupa lampu kamar dimatikan dan hanya lampu tidur saja yang dibiarkan menyala.

Selamat malam, Anna, batinnya.

🐱

Anna terbangun ketika mendengar seseorang masuk ke kamar. Dia menyalakan lampu, dan terlihat Cindy baru pulang. Cindy langsung menuju kamar mandi, membersihkan diri.

Jam dinding di kamar itu menarik perhatian Anna, terlihat jelas jam itu menunjukkan pukul 03:00. Anna berpikir apakah setiap hari Cindy melakukan itu, pergi ke club tengah malam dan pulang menjelang pagi.

Cindy keluar dari kamar mandi dengan baju tidurnya. Lalu dia ke dapur dan membawa segelas air putih hangat, diminum air itu setengahnya, kemudian diletakkan di nakas.

Cindy melihat Anna berdiri tidak jauh dari tempat tidur.

"Tidur lagi, masih gelap."

Cindy berbaring, setelahnya dia tertidur. Anna memanggil namanya saja dia tidak mendengar, bahkan Anna mendengar dengkuran halus yang masuk ke telinganya.

Anna yang masih mengantuk memutuskan untuk tidur. Dia akan bangun subuh nanti. Kali ini Anna tidak mematikan lampu, takutnya Cindy tidak bisa tidur ketika lampu mati, yang sebenarnya Anna pun tahu Cindy sudah lelap.

ALTARA [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang