6 - Rindu Altara

463 20 0
                                    

Note: Sudah direvisi.

Happy Reading💙
.
.
.

Tasya sudah sampai di rumahnya, dia masih memikirkan Mela, tepatnya sih Mela sama Altara, Tasya curiga mereka pernah dekat, membuat Tasya penasaran dengan hubungan keduanya, ada sedikit perasaan tidak suka juga.

Drrttt

Tasya mencari ponselnya yang bergetar.

“Tasyaaaa!” teriak seseorang di sebrang sana.

“Mela? Lo dapet nomer gue dari mana?”

“Dari Altara, hehe.”

“Ck. Dasar itu anak gak bilang-bilang dulu.”

“Gue temen lo kali, ngapain segala izin.”

“Iya, ya. Btw, lo kenal sama Kak Alta, Mel?”

“Kenal lah, dia mantan gue pas SMP, lo lupa ya?”

“Bentar. Ehm.. Yang lo suka ceritain ke gue sama Anna bukan sih?”

“Iya, lagian emang siapa lagi.”

“Hahaha, ada apa lo telpon?”

“Mau minta save nomer gue, hihi.”

“Iya, Mel. Pasti.”

“Oke.”

“Hehe, Mel gue tutup, ya. Mau tidur.”

“Oke good night, Baby.”

“Too, Babe.”

Tasya berjalan ke kamar. “Mau tidur, Sya?” tanya Laras.

“Iya, Ma.”

“Night, mimpi indah.” Laras mengecup kening Tasya.

“Night too, Ma.”

🐱

Altara mengadakan kumpul dengan anggotanya. Sayangnya kumpul ini belum dimulai sejak 30 menit yang lalu, dia sedang menunggu Tasya yang lagi-lagi terlambat.
Tak lama kemudian, Tasya datang. “Maaf ya, telat.”

“No problem,” balas Altara dengan santai, tidak seperti pertama kali rapat.

Setelah selesai. “Ca, nanti foto gue cetak, ya,” ucap Altara, mulai panjang nih.

“Oke, Kak,” jawab Tasya sambil mengacungkan jempolnya.

“Uangnya nanti minta aja ke Rama,” canda Altara.

“Eh, haha.”

“Ram, jangan lupa kasih Aca duit yak.”

“Siap boss.”

“Aciaaaa, panggilan sayangnya 'Aca' umumuuu,” ledek Anna.

ALTARA [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang