Happy Reading💙
.
.
.Cindy sampai di depan rumahnya, dia melihat Marisa berdiri di gerbang. Cindy pun membayar ojeg itu lalu menghampiri Marisa.
"Hai, Bunda." Cindy tersenyum kepada Marisa.
"Didi dari mana? Maafin Al ya ninggalin, anaknya suka lupa kalo tadinya bawa perempuan," kata Marisa, dia mengantar Cindy ke dalam rumahnya.
Cindy tersenyum. "Gak apa-apa kok, Bun. Lagian tadi Didi ke rumah temen dulu. Bilangin makasih ke Al ya Bun udah mau direpotin paginya."
Cindy mempersilakan Marisa untuk duduk. "Bi Inem, tolong bawain minum ya, Bi," teriak Cindy.
Marisa mengedarkan pandangannya, dia melihat foto keluarga Cindy, terlihat harmonis, dan Marisa melihat potret mama Cindy yang sama cantiknya dengan Cindy.
Bi Inem membawakan dua gelas jus. "Makasih ya, Bi," sahut Marisa dan Bi Inem hanya menganggukkan kepalanya.
"Bunda tunggu sebentar boleh? Didi mau ganti baju dulu."
Marisa tersenyum mengizinkan.
Cindy pun bangkit dan pergi ke kamarnya, Cindy mengganti seragamnya menjadi baju santai, kaos biru panjang dan celana selutut, tidak lupa Cindy melepas jam tangannya lalu menguncir rambutnya.
Ketika hendak keluar kamar, tidak sengaja Cindy melihat di seberang sana seorang lelaki yang sedang memainkan gitar sambil memejamkan mata menikmati sejuknya angin. Tanpa dihampiri pun dia sudah tahu bahwa lelaki itu Altara, dan hari itu dia baru tahu satu fakta kalo Altara juga suka musik seperti dirinya, Cindy sangat suka bernyanyi.
Cindy keluar dari kamarnya lalu menuruni tangga menghampiri Marisa, kayaknya Cindy kelamaan sampai bikin Marisa menunggu.
"Bunda maaf lama."
"Nggak kok."
Marisa menatap lekat kedua mata Cindy, membuat si empunya salah tingkah.
"Engh, ada apa, Bunda?" Cindy bertanya sambil menggaruk tengkuknya yang tidak gatal.
"Nanti malam, mau makan malam sama Bunda?"
Cindy melihat ke arah dapur sekilas, lalu kembali menolehkan pandangan ke Marisa. "Di rumah Bunda?"
Marisa menganggukkan kepalanya.
"Maaf, Bun. Keliatannya Bi Inem lagi nyiapin masakan, gak enak kalo gak dimakan," kata Cindy sambil menundukkan kepalanya merasa tidak enak.
Marisa tersenyum, lalu mengusap kepala Cindy dengan lembut. "Gak apa-apa kok, Sayang."
Cindy menatap mata Marisa. "Ehm, gimana kalo Bunda aja yang makan malam disini? Ajak Om Rizal sama Kila sekalian."
"Al gak diajak?" tanya Marisa bercanda.
Gadis itu tertawa renyah, sejujurnya dia masih kesal dengan Altara, tapi untuk apa juga dia begitu.
"Boleh nih Bunda sekeluarga makan disini?"
Cindy tersenyum dengan matanya yang berbinar. "Boleh banget kali, Bun."
Marisa mengiyakan ucapan Cindy, Cindy pun tersenyum senang.
🐱
Kini di meja makan rumah Cindy hadir beberapa orang untuk menemaninya makan malam, siapa lagi kalau bukan Rizal dan Marisa beserta kedua anaknya, tidak lupa ada Bi Inem dan Mang Jey yang selalu makan bersamanya.
Semuanya hening melahap makanannya masing-masing yang sebelumnya telah disiapkan oleh Bi Inem. Tidak ada suara selain sendok dan garpu yang berdentingan, hingga mereka menghentikan makannya.
KAMU SEDANG MEMBACA
ALTARA [END]
Dla nastolatkówcw // harsh words Lelaki bernama Altara Syafi jatuh cinta pada pandangan pertama dengan adik kelasnya di sekolah. Dia adalah Tasya Veneria. "Would you be my girlfriend?" -Altara Dan tanpa diduga, ada gadis cantik yang pindah ke samping rumahnya. Hal...