Note: Sudah direvisi.
Happy Reading💙
.
.
.Tasya duduk di bangku kelasnya sambil berdiam, dia masih memikirkan sosok lelaki yang kemarin. Ah Tasya kenapa harus teringat lelaki itu sih.
Dari mana lelaki itu bisa tahu kalau Tasya sekolah disini, padahal Tasya udah menghilang dari kehidupannya, dan Tasya udah yakin kalau dia tidak akan bertemu dengannya lagi.
Harapan Tasya mengulang hidup barunya seketika sirna, dia tidak habis pikir bisa-bisanya lelaki itu datang setelah menghancurkan hidupnya.
"TASYAAAAA!"
"Apaan sih lo, gak usah pake teriak segala, gue juga punya kuping, bisa denger," dengus Tasya.
"Ck. Gue dari tadi manggilin lo tau gak," ucap Anna sebal.
"Eh? Ehm, sori."
"Lo kenapa sih pagi-pagi udah diem aja? Biasanya gue dateng lo yang paling heboh," tanya Anna sambil duduk.
"Nggak, Na."
"Serius?" Anna mulai khawatir dengan sahabatnya ini.
"Iya."
🐱
Bel pulang berbunyi.
"Na, buruan kita rapat," ucap Tasya sambil berjalan.
Anna sibuk memasukkan buku-bukunya. "Tunggu bentaran, gue lagi beresin buku nih."
"Lo sih malah tidur tadi."
"Ya maap hihi," cengir Anna.
Terdengar suara langkah kaki yang tergesa-gesa, Anna dan Tasya, mereka terlambat.
"Permisi, Kak. Maaf kita telat."
"Baru pertama aja udah telat, gimana kedepannya," sindir Altara.
"Iya, Kak. Maaf."
"Udah sih, Ta. Gak usah diperpanjang. Kalian masuk," ucap Rama.
"Makasih, Kak."
Rapat selesai, Anna dan Tasya keluar dari ruangan bersama Rama.
"Sya, jangan lupa kalo lo butuh apa-apa bilang aja ke Alta ya," kata Rama.
"Iya, Kak. Makasih ya, Kak."
"Hm. Kalo gitu gue duluan ya, kalian berdua hati-hati."
Anna dan Tasya mengangguk sambil tersenyum melihat Rama yang berjalan menjauhi mereka.
"Ekhem. Anna, lo catet semua yang dibahas disetiap pertemuan. Oke?" ucap seseorang yang baru keluar, Altara.
Kedua gadis itu sedikit terkejut.
"Iya, Kak."
"Dan lo Tasya, jangan tertinggal apapun. Lo harus tulis semua yang berkaitan dengan dana," lanjutnya.
Belum juga Tasya mengucapkan terima kasih, Altara sudah pergi begitu saja.
"Cakep sih tapi sayang--"
"Cie sayang sama Kak Alta," goda Anna.
Tasya berdecak. "Apaan sih, potong-potong gue ngomong. Maksud gue, sayang dia cuek."
"Ah, masa?" tanya Anna masih menggoda Tasya.
"Tau ah, gue pulang," Tasya berjalan menjauh.
"Yah ngambekan, gak seru lo," ucap Anna sambil mengejar Tasya.
Tasya berjalan santai dengan Anna yang terengah-engah di sampingnya.
"Na, Kak Alta sama Kak Rama beda banget ya. Yang satu cuek, yang satu ramah," ucap Tasya, mengeluarkan pendapatnya.
"Iya sih, tapi sama-sama ganteng, kok."
Tasya hanya mengangguk, karena dia pun berpikiran yang sama.
🐱
Ting tong
"Siapa sih malem-malem ke rumah gue, gak tau waktu banget," rutuk Altara.
Altara berjalan dengan malasnya menuju pintu.
Altara membuka pintu dan dia berdecak ketika yang bertamu itu dua orang temannya. "Ngapain sih lo pada kesini, ganggu gue mau tidur aja."
"Tumben lo tidur jam segini, lemah," ledek Gilang.
"Terus, kita disuruh berdiri mulu nih?" tanya Rama lebih mengarah ke sindiran.
"Hahaha sori, gue lupa."
Altara pun mempersilakan mereka masuk ke rumahnya.
"Jadi?" tanya Altara.
"Raffa nantangin lo balap mobil malem ini jam setengah 10 di Lapangan GRD," ucap Gilang.
"Tapi biarin aja, Ta. Raffa cuma ngegertak lo doang," kata Rama.
Gilang tersenyum. "Mana mungkin Altara bakal ngediemin Raffa gitu aja. Ya gak, Ta?"
"Sut, pelan-pelan, entar nyokap gue denger."
🐱
Pukul 21:00.
Tasya pergi ke supermarket dekat rumahnya, niatnya Tasya mau mencari bahan-bahan kue. Tadi Tasya sempat kelupaan, jadi dia beli malam begini. Tasya mengendarai sepedanya menuju depan komplek.
"Malam, Mba," Tasya menyapa penjaga kasir.
"Malam juga, Tasya. Mau nyari bahan buat kue ya?"
"Iya nih, Mba. Iseng-iseng hehe."
Tasya memasukkan beberapa bahan kue ke dalam keranjangnya itu.
"Mba doain, semoga enak kuenya," ucap penjaga kasir itu ketika selesai menghitung belanjaan Tasya.
"Pasti enak, hehe. Tasya pulang ya, dahhh."
Saat Tasya keluar, sudut matanya melihat para geng mobil di lapangan yang tidak jauh dari supermarket itu.
Tasya bergidik ngeri, dia langsung meninggalkan tempat itu sebelum terjadi hal yang tidak diinginkannya.
KAMU SEDANG MEMBACA
ALTARA [END]
Teen Fictioncw // harsh words Lelaki bernama Altara Syafi jatuh cinta pada pandangan pertama dengan adik kelasnya di sekolah. Dia adalah Tasya Veneria. "Would you be my girlfriend?" -Altara Dan tanpa diduga, ada gadis cantik yang pindah ke samping rumahnya. Hal...